Faktor seperti sistem penulisan, struktur tata bahasa, intonasi atau fonologi, hingga pengaruh budaya menjadi penentu utama kesulitan dalam mempelajari bahasa baru. Berikut lima bahasa yang diakui sebagai yang paling sulit untuk dipelajari, menurut laman pembelajaran bahasa populer Duolingo.
1. Mandarin – Bahasa dengan Nada dan Ribuan Karakter
Digunakan oleh lebih dari 1 miliar penutur, Mandarin adalah bahasa resmi Tiongkok, Taiwan, dan salah satu dari empat bahasa resmi di Singapura. Namun bagi pembelajar asing, Mandarin tergolong sangat kompleks karena dua alasan utama:
- Sistem tulisan Hanzi yang logografik, tidak memakai alfabet, melainkan ribuan karakter unik.
- Bahasa tonal, di mana perubahan nada mengubah makna kata meskipun lafalnya sama.
Meskipun struktur tata bahasanya relatif sederhana, dibutuhkan pemahaman mendalam untuk bisa menyusun kalimat dengan tepat.
2. Zulu – Bahasa dengan Bunyi Klik dan Nada
Sebagai salah satu bahasa daerah utama di Afrika Selatan, Zulu dikenal memiliki bunyi “klik” dalam pengucapan kata—sesuatu yang sangat tidak lazim bagi penutur bahasa lain.
Zulu juga merupakan bahasa tonal, sehingga intonasi suara sangat menentukan arti kata. Bagi penutur asing, belajar Zulu berarti melatih lidah dan telinga untuk hal-hal yang benar-benar baru.
3. Arab – Tulisan Indah yang Penuh Tantangan
Bahasa Arab memiliki tingkat kesulitan tinggi karena:
- Menggunakan abjad non-Latin.
- Banyak vokal pendek tidak ditulis, sehingga perlu pemahaman konteks yang kuat.
- Kata kerja berubah berdasarkan subjek, jenis kelamin, dan jumlah.
- Terdapat banyak dialek lokal yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain.
Tantangan lain: bahasa Arab resmi (Fusha) berbeda dengan dialek sehari-hari di banyak negara Arab.
Baca Juga : 5 Bahasa Cinta Dalam Dunia Mengekspresikan Kasih Sayang
4. Korea – Tata Bahasa Kompleks dan Tingkat Kesopanan yang Ketat
Meski sistem penulisan Hangul tergolong efisien dan logis, bahasa Korea tetap sulit karena:
- Struktur kalimat yang sangat berbeda dari bahasa-bahasa Eropa.
- Kalimat diakhiri dengan kata kerja, dan sering kali harus menunggu hingga akhir kalimat untuk tahu maksudnya.
- Adanya tingkatan kesopanan dalam berbicara, yang mengharuskan penutur menyesuaikan gaya bahasa berdasarkan usia atau status sosial lawan bicara.
Baca Juga : Berikut Nama Anak Dalam Bahasa Spanyol yang Bagus
5. Jepang – Tiga Sistem Tulisan dan Struktur Kalimat Rumit
Bahasa Jepang memiliki tiga sistem tulisan yang digunakan bersamaan:
Masing-masing punya fungsi dan aturan berbeda, sehingga pembelajar harus menguasai semuanya.
Tata bahasanya juga kompleks, dengan struktur Subjek–Objek–Kata Kerja serta tingkatan kesopanan yang sangat beragam. Tidak hanya kata, bentuk kalimat pun harus disesuaikan dengan konteks dan hubungan antar pembicara.
Tingkat kesulitan dalam belajar bahasa sangat dipengaruhi oleh latar belakang bahasa ibu seseorang. Bahasa yang dianggap sulit oleh sebagian orang, bisa terasa lebih mudah bagi yang lain—terutama jika ada kedekatan linguistik atau budaya.
Namun, apapun tingkat kesulitannya, setiap bahasa menyimpan kekayaan budaya, cara pandang, dan nilai kehidupan yang unik. Jadi, jika kamu sedang belajar salah satu dari bahasa di atas, jangan patah semangat—karena yang kamu pelajari bukan hanya kata, tapi juga warisan dunia. (Aye/sg)