6 Warga Trenggalek Hilang Akibat Longsor, Tim SAR Dikerahkan
Share

SUARAGONG.COM – Ratusan personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk melakukan tanggap darurat evakuasi bencana tanah longsor yang terjadi di wilayah Desa Depok Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu masyarakat terdampak bencana alam tanah longsor yang diketahui terjadi pada hari Senin kemarin dan menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan parah dan 6 orang masih belum diketahui keberadaannya.
6 Warga Trenggalek Hilang Akibat Longsor
Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki saat memimpin apel kesiapan yang digelar di lapangan Bumdes Bangkit Prima desa Depok mengungkapkan, kegiatan tanggap darurat dan evakuasi ini diikuti oleh sedikitnya 150 personel gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, Basarnas dan relawan serta warga sekitar.
“Kegiatan hari ini dalam rangka mengadakan operasi kemanusiaan penyelamatan dan evakuasi terhadap korban tanah longsor. Bersama sama bersinergi satu sama lain,” ungkapnya, Rabu (21/05/2025).
Pihaknya meminta, operasi pencarian dan evakuasi ini satu komando dengan Basarnas yang memang memiliki kompetensi di bidang SAR. Pergerakan, cara bertindak di lapangan mengikuti instruksi dari jajaran Basarnas.
“Niatkan tugas ini sebagai ibadah. Semoga warga yang hilang dapat segera kita temukan, ” tutur Kapolres Trenggalek.
Baca Juga : Ruas Jalan Di Trenggalek Terendam Banjir, Polisi Lakukan Rekayasa Lalulintas
Proses Evakuasi dan Pencarian Korban Terkendala Medan
Sementara itu, koordinator Basarnas Trenggalek Nanang Pujo menekankan, akses di lokasi masih tertutup dan terjadi longsoran susulan skala kecil dan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki.
“Saya tekankan safety harus maksimal. Mengantisipasi kemungkinan terjadi longsor susulan,” katanya.
Ia menyampaikan proses pencarian korban tidak bisa langsung dimulai sejak pagi. Longsor yang terjadi di beberapa titik pada Senin malam menutup jalur menuju lokasi utama. Setidaknya empat titik longsor menimbun jalan menuju lokasi utama longsor. Kondisi ini memaksa tim gabungan membersihkan akses jalan terlebih dahulu sebelum alat berat bisa masuk.
“Sejak pagi, material longsor menghalangi jalur evakuasi, bukan hanya di titik utama, tapi juga di beberapa lokasi sekitar. Dan alhamdulillah, semua hambatan jalan berhasil dibersihkan. Alat berat kini bisa masuk ke lokasi,” jelas Nanang.
Baca Juga Satreskrim Ringkus 3 Wartawan Tulungagung Yang Peras Kades Di Trenggalek
5 Rumah Terdampak Longsor
Perlu diketahui, bencana tanah longsor yang awalnya menimpa tiga rumah di RT 16 pada Senin sore, bertambah dua rumah lagi di RT 15 pada malam harinya. Beruntung, longsor susulan di RT 15 tidak menimbulkan korban jiwa.
“Jadi, total ada lima rumah terdampak longsor. Tapi, enam korban masih dinyatakan hilang,” tambahnya.
Saat ini, alat berat mulai mengeruk material longsor di titik utama. Namun, kendala di lapangan masih serius. Kondisi tanah yang basah dan tebing yang rawan longsor kembali menjadi ancaman bagi tim penyelamat.
“Tanah di lokasi masih labil, masih ada rumah di atas tebing. Jika sore ini hujan turun, risikonya sangat tinggi. Maka, kami sudah meminta warga di atas area longsor untuk evakuasi mandiri ke tempat aman,” pungkas Nanang.
Ia berharap cuaca di Trenggalek tetap cerah setidaknya hingga malam, agar proses pencarian bisa maksimal dan para korban segera ditemukan. (mil/aye)
Baca artikel berita Terkait Lainnya :
Ruas Jalan Di Trenggalek Terendam Banjir, Polisi Lakukan Rekayasa Lalulintas