Type to search

Malang Pendidikan

FIB UB Resmi Luncurkan Website dan Aplikasi Mobile “Batikpedia”

Share
FIB UB Resmi Luncurkan Website dan Aplikasi Mobile Batikpedia

SUARAGONG.COM – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) meluncurkan Website dan Aplikasi Mobile “Batikpedia”, sebuah platform digital yang dirancang untuk mendokumentasikan, melestarikan, dan mempromosikan kekayaan batik Jawa Timur. Program ini digagas oleh tim proyek “Transformasi Batik Jawa Timur melalui Teknologi Digital dan AI”, hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa FIB bersama Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) UB.

FIB Kenalkan Aplikasi Mobile Batikpedia: Transformasi Batik Dengan AI

Proyek Batikpedia juga menjadi bagian dari program Globalizing UB di bawah arahan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Internasionalisasi UB. Acara peluncuran turut dihadiri jajaran pimpinan UB, asosiasi perajin batik Kota Malang, serta tim pengembang Batikpedia.

Kegiatan dibuka dengan sambutan Dekan FIB UB, Sahiruddin, Ph.D., disusul sambutan Rektor UB, Ketua Asosiasi Perajin Batik Kota Malang, serta pemaparan laporan proyek oleh Fitriana Puspita Dewi, Ph.D., dosen Sastra Jepang sekaligus Ketua Tim Proyek Batikpedia.

Dalam sambutannya, Sahiruddin menyampaikan apresiasi kepada Rektor UB atas dukungan terhadap program digital humanities yang selama ini dikembangkan FIB.

“Launching ini merupakan kolaborasi strategis antara FILKOM pada aspek teknologi dan FIB yang memberikan landasan narasi budaya,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para perajin batik yang telah menjadi mitra dalam penyediaan data riset. “Harapan kami, proyek Batikpedia dapat terus dikembangkan sehingga UB dapat memberikan kontribusi nyata untuk keberlanjutan industri batik Nusantara,” tambahnya.

Baca Juga : Pemkab Malang Launching Aplikasi SIMAMA: Tekan Pungli di Desa

Rektor UB: Batikpedia Wujud Konservasi Budaya Nusantara

Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menegaskan bahwa batik merupakan kearifan lokal yang harus dijaga, terutama setelah mendapat pengakuan UNESCO.

“Universitas memiliki tanggung jawab moral dan akademik untuk melestarikan batik. Proyek ini menjadi langkah strategis karena telah mendokumentasikan motif-motif batik secara digital dan mendistribusikannya lebih luas,” jelasnya.

Ia berharap Batikpedia dapat memperkaya pengetahuan tentang motif batik serta membantu pengklasifikasian berdasarkan karakteristik kearifan lokal dari berbagai daerah di Nusantara.

“Narasi-narasi batik harus terus ditulis, baik dalam bentuk buku maupun karya literasi lainnya, demi memperkuat dokumentasi budaya,” imbuhnya.

Baca Juga : Pesona Batik dan Alam Berpadu dalam The Seven Lakes Festival

Berawal dari Riset Kolaboratif Jepang–Indonesia

Ketua Tim Batikpedia, Fitriana Puspita Dewi, Ph.D., memaparkan bahwa proyek ini lahir dari kolaborasi riset dengan Art Research Centre, Ritsumeikan University Kyoto, Jepang, yang telah lama menjadi pionir dalam proyek digital humanities.

Luaran proyek meliputi website dan aplikasi mobile “Batikpedia”, yang menjadi jembatan antara riset budaya dan teknologi.

“Teknologi digital memungkinkan kekhasan Batik Jawa Timur lebih dikenal, sekaligus membuka potensi kolaborasi lintas bidang dan lintas negara,” terangnya.

382 Motif Batik dalam Database, Lengkap dengan Museum 3D

Website Batikpedia yang dapat diakses melalui www.batikpedia.cloud menjadi cikal bakal Institut Virtual Batik Jawa Timur, rumah edukasi, inovasi, dan preservasi batik.

Saat ini, database Batikpedia memuat 382 data batik dari 25 perajin batik di empat wilayah Jawa Timur:

  • Malang Raya
  • Kabupaten Tulungagung
  • Kabupaten Trenggalek
  • Kabupaten Lamongan

Setiap data disusun lengkap dengan:

  • nama motif
  • nama & alamat perajin
  • arti & filosofi
  • teknik pembuatan
  • teknik pewarnaan
  • warna dominan
  • jenis kain & dimensi
  • tahun pembuatan

Selain itu, Batikpedia menyediakan fitur Museum 3D yang menampilkan visualisasi motif batik secara interaktif.

Platform ini juga terhubung dengan Genbatik, aplikasi AI buatan dosen FILKOM yang mampu membuat generasi motif batik baru, melalui laman www.genbatik.ub.ac.id.

Website Batikpedia dapat diakses dalam tiga bahasa: Indonesia, Inggris, dan Jepang. (fat/aye)

Tags:

You Might also Like