Misi Dagang Kota Batu Tembus Pasar Timur
Share
BATU, SUARAGONG.COM – Apel, stroberi, sampai sayuran segar dataran tinggi dari Kota Batu kini makin serius menembus pasar Indonesia Timur. Lewat misi dagang Kota Batu, pemerintah kota ingin membuktikan kalau keberpihakan ke petani dan pelaku UMKM itu bukan sekadar wacana. Langkah konkret itu diwujudkan lewat Misi Dagang ke Kota Ternate, Kamis (11/12/2025), sebagai upaya memperluas jaringan pemasaran produk hortikultura dan UMKM unggulan Kota Batu.
Produk Unggulan Kota Batu Dipamerkan di Ternate
Rombongan yang dipimpin langsung Wali Kota Batu, Nurochman, tiba di Kantor Wali Kota Ternate dengan membawa etalase hidup produk unggulan. Mulai dari apel, stroberi, jeruk, aneka sayuran segar, hingga produk olahan UMKM ikut dipamerkan.
Suasananya nggak cuma formal, tapi jadi ruang temu dua daerah dengan karakter komoditas yang sama-sama kuat. Dari sini, misi dagang Kota Batu bukan cuma soal jualan, tapi juga soal bangun koneksi jangka panjang.
Baca juga: Award Time Kolaborasi Kota Batu Diangkat ke Panggung
Kolaborasi Batu–Ternate untuk Ekonomi Daerah
Dalam sambutannya, Wali Kota Nurochman menegaskan bahwa Kota Batu adalah kota wisata yang hidup dari pertanian. Karena itu, membuka pasar baru adalah kunci agar ekonomi daerah terus tumbuh dan petani makin sejahtera.
“Kami membawa produk-produk pertanian Kota Batu ke Ternate agar ekonomi bisa tumbuh bareng, baik untuk masyarakat Batu maupun Ternate,” ujarnya.
Gayung bersambut, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, menyambut positif kolaborasi ini. Menurutnya, kerja sama ini istimewa karena menjadi misi dagang Kota Batu pertama dengan Ternate sebagai mitra dari Pulau Jawa.
“Batu kuat di buah dan sayur, Ternate punya rempah-rempah. Kalau digabung, potensinya bisa saling ngangkat,” katanya.
Baca juga: Kota Batu Perang Total Lawan Rokok Ilegal!
MoU dan Business Matching Jadi Langkah Nyata
Kolaborasi kedua daerah dipertegas lewat penandatanganan MoU antar wali kota. Kesepakatan ini jadi dasar penguatan rantai pasok hortikultura, perluasan pasar UMKM, sekaligus membuka peluang pengembangan sektor pariwisata.
Setelah MoU, pelaku usaha dari kedua daerah langsung tancap gas lewat sesi business matching. Tujuannya jelas cari mitra distribusi baru, buka jalur perdagangan, dan memperluas jaringan pasar ke kawasan timur Indonesia.
Langkah ini jadi jawaban atas kebutuhan petani dan pelaku UMKM Kota Batu yang terus berkembang. Lebih dari itu, misi dagang Kota Batu juga menunjukkan bagaimana kolaborasi antardaerah bisa jadi strategi nyata buat saling menguatkan ekonomi lokal.
Agenda tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Ternate, jajaran Kepala OPD Pemkot Batu, Asosiasi Pengusaha Kota Batu, pedagang pasar sayur, serta perwakilan COOSAE sebagai holding produk pertanian Kota Batu. (mf/dny)

