Perampokan Kilat di Museum Louvre: 8 Perhiasan Kekaisaran Prancis Hilang dalam 4 Menit
Share

SUARAGONG.COM – Aksi pencurian bak film Hollywood mengguncang dunia. Dalam waktu hanya sekitar empat menit, sekelompok pencuri profesional berhasil membawa kabur delapan perhiasan bersejarah dari Apollo’s Gallery di Museum Louvre, Paris, Minggu (19/10/2025).
Aksi Perampokan Kilat di Museum Louvre
Barang yang dicuri bukan sembarang perhiasan, melainkan mahkota dan kalung zamrud milik istri Kaisar Napoleon I dan Napoleon III, termasuk mahkota Permaisuri Eugénie yang dihiasi 1.354 berlian dan 56 zamrud. Uniknya, mahkota itu ditemukan tergeletak di luar dinding museum setelah dijatuhkan pelaku saat melarikan diri.
Menurut Kementerian Kebudayaan Prancis, nilai benda-benda tersebut tak terhitung karena merupakan warisan sejarah kekaisaran. Namun, para ahli memperkirakan nilainya dapat mencapai ratusan miliar rupiah jika dilihat dari material dan batu permatanya saja.
Baca Juga :Daftar 10 Negara Paling Aman dan Paling Berbahaya di Dunia
8 Perhiasan Hilang dalam 4 Menit Aksi
Melansir Al Jazeera, delapan benda yang dicuri antara lain:
- Mahkota dari set perhiasan Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense
- Kalung dan satu anting dari set safir milik keduanya
- Kalung serta sepasang anting zamrud dari set Marie-Louise
- Dua bros milik Permaisuri Eugénie, termasuk yang dikenal sebagai “reliquary”
Kejadian Perampokan
Perampokan terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat, saat museum mulai ramai oleh wisatawan. Empat pelaku mengenakan rompi pekerja konstruksi dan memanjat jendela galeri menggunakan tangga elektrik. Dalam hitungan menit, mereka memecah kaca pelindung dua etalase dengan angle grinder, mengambil barang berharga, lalu kabur menggunakan sepeda motor besar yang sudah menunggu di luar.
Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, menyebut aksi tersebut dilakukan oleh kelompok profesional. “Operasi ini hanya berlangsung empat menit. Mereka tahu persis apa yang dicari,” tegasnya.
Pascakejadian, Museum Louvre langsung ditutup. Pasukan bersenjata dikerahkan, kawasan piramida kaca ditutup, jalan di sepanjang Sungai Seine diblokir, dan ribuan pengunjung dievakuasi.
Presiden Emmanuel Macron menilai peristiwa ini sebagai serangan terhadap warisan budaya Prancis. “Para pelaku akan ditangkap dan diadili,” ujarnya.
Tim forensik kini menganalisis rekaman CCTV dan jejak fisik di lokasi. Polisi meyakini kawanan pencuri masih berada di wilayah Paris.
Galeri Apollo sendiri merupakan ruangan megah berlapis emas yang menyimpan koleksi permata kerajaan. Termasuk tiga berlian legendaris: The Regent, The Sancy, dan The Hortensia. Kasus ini kembali mengingatkan dunia pada pencurian Mona Lisa tahun 1911, namun kali ini, yang hilang adalah simbol kemegahan dan kebesaran sejarah Prancis yang nilainya tak tergantikan. (Aye/sg)