Malang, Suaragong – Japanese Americana sebuah akulturasi gaya berbusana Amerika dengan ‘Japanese twist’ jadi gaya berpakaian yang masif di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Dikenal dengan “Ametora” yang merupakan singkatan dari “American Traditional” berkomposisi dari American workwear (pakaian kerja) untuk atasan dan vintage denim (bawahan berbahan jeans).
Inspirasinya berasal dari budaya pop vintage Amerika yang dikreasikan ulang oleh brand fashion asal Jepang, dengan aksen vintage. Ironisnya, banyak desain gaya satu ini memang berasal dari apapun yang kesannya usang.
Muncul sekitar 1950 karena berlatar belakang tren musik rockabilly disertai sepeda motor, mobil, arsitektur zaman pabrikan kala itu. Berkarakter khas dua budaya Denim dengan fading vertikal yang luar biasa yang diproduksi dengan teknik yang misterius dengan detail halus. Tidak diragukan lagi merupakan gaya outfit terbaik, segera membanjiri tren, dan menjadikan ini salah satu fashion paling keren.
Perpaduan gaya Japanese Americana di antara rangkaian produk Flat Head membuatnya tampil beda dengan yang lain. The Flat Head didirikan pada tahun 1996 oleh Mayashi Kobayashi. Mayashi Kobayashi dikenal sebagai seorang fanatik gaya ini.
The Flat Head baru-baru ini kembali lebih kuat dari sebelumnya, dengan produksi yang sama dan kualitas yang sama seperti sebelumnya, menjaga perhatian ekstrim terhadap detail yang menjadi ciri khas merek tetap utuh.
Ironisnya lagi, justru pakaian-pakaian yang terlihat usang ini sangat mahal. Karena material, dan cara pembuatannya sangat organik. Seperti denim atau kulit yang pewarnaannya dilakukan secara alami. Jadi jangan salah anggap ini gaya yang murah.
Mereka bisa terlihat seperti tukang, gembel, laki-laki berkimono, senang memakai selimut dengan jahitan yang jelas di luar, parka berwarna biru indigo atau hijau camo yang usang dan motif-motif khas (kadang terlihat seperti motif Indian) di atas denim indigo.
Baca juga : Modis ala Kylian Mbappe
Jepang yang mendominasi pasar ini dan dikejar para hipster yang menyebutnya gabungan outfit dengan kesan seseorang terlihat seperti aristokrat. Tapi bila kamu mencoba gaya yang lebih santai dan hippy, maka kamu akan terlihat seperti tukang atau hampir gelandangan. Tren ini sudah sampai ke Indonesia, dengan banyak laki-laki stylish tanah air yang sudah mulai menjadikan tren. Beberapa brand clothing lokal juga sudah membuat outerwear yang terinspirasi dari gaya berpakaian ala America Jepang. ( ind/man)