Apa Saja Sih Hewan Purba yang Mau Dihidupkan Ilmuwan?
Share

SUARAGONG.COM – Beberapa waktu lalu, dunia sains heboh dengan kabar bahwa sekelompok ilmuwan sedang berusaha menghidupkan kembali direwolf, hewan purba yang termasuk spesies serigala besar yang punah sekitar 13 ribu tahun lalu.
Hewan ini dikenal luas berkat serial Game of Thrones, tapi aslinya memang benar-benar pernah ada dan hidup berdampingan dengan manusia purba di zaman es.
Lewat rekayasa genetika dan teknologi kloning, ilmuwan mencoba menggabungkan DNA direwolf dari fosil dengan DNA serigala modern. Proyek ini masih berada di tahap awal. Namun secara teori, direwolf punya peluang untuk kembali menjelajahi bumi dalam beberapa dekade ke depan.
Direwolf sendiri bukan satu-satunya hewan purba yang masuk dalam rencana kebangkitan. Masih ada sejumlah makhluk lain juga dipertimbangkan. Siapa saja mereka?
Mammoth Berbulu (Woolly Mammoth)
Ini adalah “bintang utama” proyek de-extinction. Mammoth berbulu yang terakhir hidup sekitar 4.000 tahun lalu di Siberia, punya banyak kesamaan genetik dengan gajah Asia.
Perusahaan biotek Colossal bahkan menargetkan bisa menciptakan “gajah-mammoth hibrida” dalam waktu dekat. Tujuannya bukan cuma nostalgia zaman prasejarah, tapi juga untuk membantu memulihkan ekosistem tundra yang rusak akibat perubahan iklim.
Baca Juga: Ilmuwan Hidupkan Spesies Serigala Punah Dire Wolf : 3 Lahir di AS
Harimau Tasmania (Thylacine)
Spesies marsupial karnivora ini punah di tahun 1936, dan kini jadi simbol satwa yang hilang akibat ulah manusia.
Proyek penghidupannya dipimpin oleh para peneliti di Australia yang menggabungkan DNA dari sampel museum dengan teknologi pengeditan gen.Targetnya membawa kembali “serigala Tasmania” ini ke alam liar dalam 10 tahun ke depan.
Dodo
Burung besar tak bisa terbang ini punah sekitar abad ke-17, tak lama setelah manusia tiba di Pulau Mauritius. Karena punahnya relatif “baru”, ilmuwan punya akses lebih baik terhadap DNA-nya.
Tujuan menghidupkan kembali dodo bukan cuma eksperimen genetik, tapi juga bagian dari program edukasi dan konservasi.
Burung Moa
Asal Selandia Baru, burung raksasa ini bisa setinggi 3,6 meter dan berat hingga 230 kilo gram (kg) Seperti dodo, moa punah karena perburuan dan kehilangan habitat.
Ilmuwan sedang mempertimbangkan cara untuk membangkitkannya kembali lewat teknologi DNA purba yang ditemukan dari tulang dan bulunya.
Pro-Kontra Kebangkitan Makhluk Purba
Meski terdengar keren, kebangkitan hewan purba bukan tanpa kontroversi. Banyak pihak mempertanyakan etika dan dampak ekologisnya. Apa jadinya kalau makhluk ini tak bisa beradaptasi dengan dunia modern? Atau malah jadi ancaman bagi spesies lain?
Namun, para peneliti berargumen bahwa proyek ini bisa membantu ilmu pengetahuan, memperbaiki ekosistem, bahkan menjadi peringatan akan pentingnya menjaga spesies yang masih hidup sekarang.
Kalau proyek ini berhasil, bukan nggak mungkin dalam 50 tahun ke depan kita bisa melihat direwolf berkeliaran di hutan buatan, atau mammoth berjalan pelan di tundra Siberia. Masa depan sains makin mirip fiksi ilmiah bedanya, ini nyata. (Mir/PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News