Malang, Suaragong – Talkshow Bumi Arema Damai yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) pada hari Selasa, (7/2/2024) malam di STIE Pemnas Kota Malang, dihadiri oleh Ketua STIE Pemnas Malang, Abdul Wahid Mahsuni, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Kota Malang, Syalindra, Niken Prabadani perwakilan Bakesbangpol Kota Malang, Ketua Bawaslu Kota Malang, Arifudin yang diwakili Hamdan Akbar Safara, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, Muhammad Thoyib, serta Gus Hisa Al Ayubi pengasuh PPQ Darul Hidayah Kota Malang. Talkshow ini mengangkat tema “Harmoni Pemilu Damai 2024 Kota Malang” sebagai episentrum pendidikan dan peran anak muda.
Kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan dzikir bersama yang dipimpin langsung oleh Gus Hisa, dilanjut dengan penyerahan santunan kepada anak yatim, pertunjukan pencak silat dan terdapat juga pertunjukan kesenian Bantengan yang sekarang marak di Malang Raya.
Pemilu merupakan peran yang krusial dalam kehidupan berdemokrasi dalam suatu negara. Dimana masyarakat menentukan arah kepemimpinan yang akan memimpin bangsa dan negaranya.
Kota Malang dikenal sebagai kota pendidikan dengan berbagai perguruan tinggi ternama. Hal tersebut sebagai upaya menghadapi tantangan dalam menjaga perdamaian dalam pemilu 2024. Oleh karena itu sebagai masyarakat perlu upaya bersama dalam memastikan pemilu 2024 berlangsung damai di Kota Malang.
Ketua STIE Pemnas Malang, Abdul Wahid Mahsuni, menyampaikan bahwa Pemilu 2024 merupakan pemilu yang luar biasa, dan dari ketiga paslon presiden tersebut ada yang mewakili dari generasi muda. Walaupun berbeda puluhan akan tetapi ia berharap untuk dapat menjaga kerukunan.
Lebih lanjut, dari dunia akademis yaitu dosen dan mahasiswa mempunyai peran penting dalam pemilu untuk menjaga kerukunan antar masalah agar terwujud pemilu yang damai.
Anggota Bawaslu Kota Malang, Hamdan Akbar Safara, mengatakan bahwa pemilu merupakan suatu proses dan tahapan. Sesuai amanat Undang-Undang No 7 tahun 2017 tentang pemilu secara kewenangan penyelenggaraan diserahkan kepada KPU dan secara penegakan hukum dan pengawas diserahkan kepada Bawaslu.
Dalam pemilu, fungsi pengawasan juga dimiliki oleh masyarakat. Fungsi pengawasan dilekatkan kepada lembaga negara untuk menjaga integritas dan untuk menjaga komposisi pemerintahan. Sebagai pengawas, Bawaslu juga melibatkan masyarakat terutama anak muda yakni mahasiswa.
Pihaknya menyebutkan jika sebelum ada peristiwa pelanggaran dalam pemilu, pihaknya telah melakukan pencegahan dengan sosialisasi. Maka dari itu, apabila ada pelanggaran masyarakat dapat melapor kepada Bawaslu Tingkat Pusat, Kota atau Pengawas Kecamatan.
Komisioner KPU Kota Malang, Muhammad Thoyib, menyampaikan sistem demokrasi adalah sistem kedaulatan rakyat, untuk itu pentingnya masyarakat dalam menyuarakan hak pilihnya, dan sebagai lembaga penyelenggara pemilu terdapat KPU serta Bawaslu.
Keterlibatan masyarakat dalam pemilu sangat penting hal ini dibuktikan dengan adanya KPPS dan Linmas lebih dari 24.000 yang merupakan penyelenggara pemilu di KPU saja. Ia menegaskan bahwa menjadi penyelenggaraan harus baik, jujur, serta adil, dan untuk peserta pemilu harus baik dalam memilih pemimpin. Pemilu dilaksanakan dalam rangka memilih pemimpin yang baik bagi bangsa dan negara.
Baca juga : Banyak Anak Muda Kecanduan Judi Online
Di sisi lain Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Kota Malang, Syalindra memberikan apresiasi pada acara tersebut. Pemkot Malang akan memfasilitasi penyelenggara pemilu baik itu KPU dan Bawaslu. Fasilitas tersebut dapat berupa Gedung Pemerintahan dan aparatur. Hal tersebut harapannya pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar, aman dan damai.
Dari prespektif Gus Hisa Al Ayubi pengasuh PPQ Darul Hidayah Kota Malang, ia berharap jika pada pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman, damai dan sukses. Yang tidak kalah penting dalam pemilu 2024 yaitu menanamkan akhlakul karimah. (fat/man)
Comments 1