Angka Stunting Kota Malang Naik Jadi 22,4%
Share
SUARAGONG.COM – Angka stunting di Kota Malang mengalami lonjakan pada 2024. Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di kota ini mencapai 22,4%, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 17%.
Angka Stunting Kota Malang Naik, Dinkes Gandeng 27 Perguruan Tinggi
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif, menyebut kenaikan ini menjadi bahan evaluasi penting. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menggandeng 27 perguruan tinggi melalui program Kampus Bergerak Peduli Stunting (Kabar Penting).
“Kami ingin pihak-pihak yang sebelumnya belum terlibat langsung bisa ikut ambil peran, termasuk perguruan tinggi, terutama yang memiliki dasar di bidang kesehatan,” ujar Husnul, Rabu (13/8/2025).
Melalui program ini, setiap perguruan tinggi akan membina 2–3 kelurahan dari total 57 kelurahan di Kota Malang. Kolaborasi juga melibatkan organisasi profesi seperti dokter, bidan, dan perawat. Fokusnya adalah pembinaan pola pemeliharaan kesehatan, kebidanan, dan penanganan balita stunting yang mengalami gangguan pertumbuhan.
Baca Juga : Dinkes Malang Sasar 1000 HPK untuk Cegah Stunting
Tekan Angka Stunting sampai 14–17%
Husnul menargetkan, angka stunting di Kota Malang dapat ditekan hingga 14–17% pada survei gizi 2025, sesuai target nasional. “Dari sisi tenaga kesehatan, kami sudah melakukan pembinaan, tapi memang masih terbatas di Posyandu. Dengan melibatkan kampus, akan ada tambahan tenaga yang kuat, termasuk mahasiswa tingkat akhir yang sudah memiliki pengetahuan tentang stunting,” jelasnya.
Program Kabar Penting ini diharapkan menjadi sinergi nyata antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam upaya menurunkan angka stunting di Kota Malang. (Aye/sg)
