Type to search

Peristiwa

Apa itu Sede Vacante dalam Gereja Katolik Roma?

Share
Apa itu Sede Vacante dalam Gereja Katolik Roma Ft : Nama Kardinal Suharyo kini menjadi sorotan setelah masuk dalam bursa paus baru untuk konklaf mendatang. Ds : Mathilda

Suaragong.comSede Vacante adalah istilah dalam Gereja Katolik Roma yang berarti “takhta kosong”.

Istilah ini digunakan untuk merujuk pada masa ketika posisi Paus Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik kosong, baik karena Paus meninggal dunia maupun karena mengundurkan diri, seperti yang terjadi pada Paus Benediktus XVI pada tahun 2013.

Secara harfiah, Sede Vacante berasal dari bahasa Latin yang berarti “kursi kosong”. Kursi yang dimaksud adalah Tahta Santo Petrus di Vatikan, simbol kepemimpinan rohani atas umat Katolik sedunia. 

Dalam masa ini, semua urusan yang biasanya membutuhkan otoritas langsung dari Paus akan ditangguhkan, dan Gereja akan memasuki periode transisi sampai terpilihnya Paus baru melalui proses konklaf.

Tanda-Tanda Sede Vacante

Selama masa Sede Vacante, ada beberapa simbol visual dan administratif yang berubah. Salah satu yang paling dikenal adalah perubahan lambang Tahta Suci: 

Tiara kepausan diganti dengan payung merah dan emas (umbraculum), serta dua kunci Santo Petrus yang disilangkan. Lambang ini menandakan bahwa Tahta Suci sedang kosong dan dijalankan oleh para pejabat sementara.

Selain itu, cincin nelayan (Ring of the Fisherman) yang dipakai oleh Paus akan dihancurkan sebagai simbol akhir masa jabatannya. Ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan simbol kekuasaan atau potensi pemalsuan dokumen.

Siapa yang Memimpin Selama Sede Vacante?

Selama Sede Vacante, kendali sementara atas urusan Gereja Katolik diserahkan kepada Camerlengo, atau pejabat kamar suci. 

Camerlengo bertugas mengelola urusan administratif Vatikan sehari-hari, memastikan operasional tetap berjalan tanpa mengambil keputusan besar yang hanya bisa dilakukan oleh Paus.

Camerlengo juga memiliki tanggung jawab penting dalam memverifikasi kematian Paus dan mengumumkannya secara resmi kepada dunia. Ia menjadi figur penting dalam transisi menuju pemilihan Paus baru.

Baca Juga Apa Itu Konklaf di Vatikan?

Proses Menuju Pemilihan Paus Baru

Setelah Paus wafat atau mundur, Konklaf akan diselenggarakan sebuah pertemuan rahasia para kardinal di Kapel Sistina untuk memilih pemimpin baru. 

Proses ini biasanya dimulai 15 hingga 20 hari setelah Sede Vacante diumumkan, memberikan waktu bagi para kardinal dari seluruh dunia untuk berkumpul di Vatikan.

Dalam konklaf, para kardinal memberikan suara secara tertutup hingga tercapai dua pertiga suara untuk satu kandidat. 

Saat Paus baru terpilih, masa Sede Vacante resmi berakhir, dan Gereja kembali memiliki pemimpin rohani tertinggi.

Masa Hening dan Harapan

Bagi umat Katolik, Sede Vacante adalah masa yang penuh refleksi dan doa. Momen ini menjadi waktu untuk mendoakan arwah Paus yang telah wafat (jika meninggal) serta mohon bimbingan Tuhan agar para kardinal memilih pemimpin yang tepat bagi Gereja.

Meskipun bersifat sementara, masa Sede Vacante memiliki peran penting dalam menjaga kesinambungan dan stabilitas dalam Gereja Katolik. 

Ini adalah pengingat bahwa kepemimpinan rohani bukan hanya soal individu, tapi juga tentang proses yang melibatkan iman, tradisi, dan harapan seluruh umat.

Sede Vacante bukan sekadar masa tanpa pemimpin, tapi juga momen hening yang sarat makna bagi umat Katolik sebuah waktu untuk berdoa, berharap, dan menantikan sosok baru yang akan menuntun Gereja ke masa depan.

Baca Juga : Wasiat Paus Fransiskus: Hanya Ingin Dimakamkan Sederhana

Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : InstagramFacebook, dan X (Twitter). (Til/Fz)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *