Kota Batu Siaga Bencana Hidrometeorologi!
Share
BATU, SUARAGONG.COM – Antisipasi ancaman bencana saat musim hujan tiba, Pemerintah Kota Batu menggelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di halaman Balai Kota Among Tani, Selasa (11/11/2025). Kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapan seluruh unsur pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Apel siaga bencana hidrometeorologi dipimpin langsung Wali Kota Batu, Nurochman, dan diikuti personel gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, BNPB, Bank Jatim, PMI, Tagana, BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta perwakilan OPD se-Kota Batu. Hadir pula Wakil Wali Kota Batu, Forkopimda, dan pejabat Pemkot Batu.
Curah Hujan Meningkat Ancaman Bencana Makin Tinggi
Dalam amanatnya, Wali Kota Batu menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor menghadapi ancaman bencana yang meningkat seiring datangnya musim hujan. Data BMKG menunjukkan 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan, dengan puncaknya pada November 2025–Januari 2026. Fenomena La Nina yang diperkirakan bertahan hingga Februari 2026 turut meningkatkan intensitas hujan di atas normal.
“Apel siaga ini bukan sekadar seremonial, tetapi wujud kesiapsiagaan kita bersama agar penanggulangan bencana berjalan efektif, efisien, dan terpadu,” ujar Nurochman.
Sepanjang 2024 terdapat 122 kejadian bencana di Kota Batu, 86 persen di antaranya merupakan bencana hidrometeorologi. Hingga Oktober 2025, jumlah bencana meningkat menjadi 149 kejadian yang didominasi tanah longsor (57%), angin kencang (25%), banjir (11%), dan kebakaran hutan (7%).
Baca juga: Pemkot Batu Gelar Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Suropati Peringati Hari Pahlawan 2025
Lima Arahan Utama Wali Kota Batu
Mengusung tema “Mewujudkan Mbatu Sae Tangguh Bencana”, Wali Kota Batu memberikan lima arahan:
- Memperkuat sinergitas pentahelix dan sumber daya siaga bencana.
- Meningkatkan kapasitas masyarakat lewat sosialisasi dan simulasi
- Menyatukan perencanaan pengurangan risiko bencana lintas sektor.
- Memperluas komunikasi hingga desa dan kelurahan.
- Mengaktifkan posko siaga serta sistem peringatan dini.
Baca juga: Upacara Hari Pahlawan Kota Batu Berlangsung Khidmat
Mitigasi Sudah Berjalan Risiko Bencana Turun
Pemkot Batu juga melakukan sejumlah langkah pencegahan, seperti pemetaan daerah rawan bencana, revitalisasi drainase dengan box culvert di jalur utama, serta susur sungai di 94 titik. Pelatihan relawan, simulasi, dan program sekolah aman bencana terus digalakkan untuk memperkuat sistem peringatan dini.
Kesiapsiagaan tersebut membuahkan hasil. Indeks risiko bencana Kota Batu turun dari 81,0 pada 2023 menjadi 75,21 di 2024.
“Penanganan bencana tidak boleh reaktif. Harus preventif. Kesiapsiagaan adalah kunci untuk meminimalkan korban,” tegas Wali Kota.
Baca juga: 10.774 Penonton Padati Stadion Kanjuruhan Saat Arema FC vs Persija
Simulasi Lapangan dan Imbauan Waspada
Usai apel, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi tanggap bencana yang melibatkan seluruh peserta. Simulasi bertujuan melatih koordinasi lintas sektor di lapangan saat menghadapi kondisi darurat.
Dengan meningkatnya curah hujan dan potensi tanggap darurat bencana Batu seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, Pemkot Batu mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan serta menjaga lingkungan agar tetap aman dan tangguh menghadapi bencana. (mf/dny)

