Type to search

Teknologi

Apple Pertimbangkan Produksi iPhone di AS, Tim Cook Beri Syarat

Share
Tim Cook Apple Isyaratkan Kemungkinan Produksi di AS dengan syarat

SUARAGONG.COM – CEO Apple Tim Cook mengisyaratkan kemungkinan produksi iPhone di Amerika Serikat, asalkan satu syarat penting terpenuhi: kehadiran teknologi robotik berpresisi tinggi. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, dalam wawancara bersama CNBC yang dikutip dari Phone Arena, Sabtu (3/5/2025).

Tim Cook Apple Pertimbangkan Lagi Untuk Produksi Apple di AS

Dalam pembicaraan langsung dengan Tim Cook, Lutnick menanyakan kapan Apple akan mulai merakit iPhone di dalam negeri.

“Saya butuh lengan robotik yang mampu bekerja dengan skala dan presisi tinggi untuk memungkinkan produksi dilakukan di sini (Amerika Serikat),” ujar Tim Cook seperti dikutip Lutnick.

Baca Juga : Tim Cook Main Cantik: Apple Selamat dari Tarif Impor Trump

Tantangan Biaya Tenaga Kerja di AS

Saat ini, sebagian besar iPhone diproduksi di China melalui perusahaan manufaktur seperti Foxconn. Perbedaan besar dalam biaya tenaga kerja menjadi salah satu alasan utama Apple enggan memindahkan produksinya ke Amerika Serikat.

Di China, pekerja perakitan iPhone dibayar sekitar USD 3 hingga USD 3,7 per jam (sekitar Rp 48.000 – 59.000). Sementara di AS, Apple harus mematuhi upah minimum federal sebesar USD 7,25 (sekitar Rp 116.000) per jam. Untuk itu, penggunaan robot disebut sebagai solusi menekan biaya produksi di AS.

Strategi Apple Hindari “Tarif Trump”

Wacana produksi iPhone di AS muncul di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara AS dan China. Presiden Donald Trump telah memberlakukan tarif impor hingga 145 persen untuk produk asal China, termasuk smartphone. Tiongkok pun membalas dengan tarif 125 persen.

Meski Tim Cook bukan pendukung Trump, hubungan baiknya dengan Gedung Putih sempat memberikan keuntungan, seperti pembebasan sementara iPhone dari tarif tinggi.

Namun, kondisi itu tak bertahan lama. Apple kini mencari jalan keluar agar rantai pasoknya tidak lagi bergantung pada China.

Apple Alihkan Produksi iPhone untuk AS ke India

Sebagai langkah konkret, Apple berencana memindahkan seluruh produksi iPhone yang dijual di Amerika Serikat ke India mulai awal tahun 2026. Hal ini dilakukan demi menghindari beban tarif dari kebijakan Trump yang disebut-sebut bakal diperluas.

Langkah ini bahkan terjadi lebih cepat dari perkiraan. Menurut laporan Financial Times, Apple menargetkan produksi lebih dari 60 juta unit iPhone di India untuk pasar Amerika Serikat.

Untuk mencapai target itu, mitra manufaktur Apple seperti Foxconn dan Tata Electronics harus menggandakan kapasitas produksi di India hanya dalam waktu satu tahun. Sebagai perbandingan, Apple butuh hampir dua dekade untuk membangun ekosistem manufaktur skala besar di China.

“Perlu diketahui, penjualan iPhone di AS mencapai angka 60 juta unit per tahun. Jika target ini tercapai, India akan menjadi basis produksi baru Apple yang terbesar di luar Tiongkok.” Ujar Tim COOK

Perang Dagang Picu Kerugian Apple

Akibat eskalasi perang dagang antara AS dan China, Apple mengalami pukulan berat. Kapitalisasi pasar Apple anjlok hingga USD 700 miliar dalam beberapa bulan terakhir.

Pada awal April, Apple bahkan mengirim jutaan unit iPhone langsung dari India ke AS menggunakan pesawat, sebagai langkah antisipatif menghadapi tarif impor.

Meski Trump sempat mengecualikan sementara produk elektronik dari tarif, ia menegaskan bahwa kebijakan itu bersifat sementara dan akan dikenakan tarif terpisah dalam waktu dekat.

Dengan segala dinamika tersebut, Apple kini tengah mempertimbangkan segala opsi—termasuk penggunaan robotik dan otomatisasi—untuk memindahkan sebagian atau seluruh proses produksi ke AS tanpa membebani biaya operasional perusahaan secara drastis. (Aye/sg)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *