Menurut laporan Bloomberg, investasi ini rencananya akan direalisasikan dalam dua tahun mendatang. Sebelumnya, Apple hanya berencana berinvestasi pada pabrik aksesoris dan komponen di Bandung, Jawa Barat. Namun, dengan penawaran baru ini, perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook mencoba mengambil langkah lebih ambisius.
Pemerintah Minta Fokus pada Riset dan Pengembangan
Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa Apple telah mengajukan proposal terbaru ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Namun, pemerintah meminta Apple untuk mengalihkan fokus investasinya ke penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia.
“Apple diharapkan memperkuat kontribusinya pada sektor R&D untuk mendukung ekosistem teknologi lokal,” ungkap sumber tersebut.
Laporan juga menyebutkan bahwa eksekutif Apple telah bertolak ke Jakarta untuk bertemu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Sayangnya, pertemuan tersebut hanya dilakukan dengan pejabat setingkat direktur jenderal karena Agus sedang tidak berada di tempat.
Kendala TKDN dan Komitmen yang Belum Tercapai
Penawaran investasi besar ini muncul di tengah larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia akibat kegagalan memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.
Hingga kini, Apple baru mencatatkan investasi Rp1,5 triliun melalui program akademi pengembang, masih kurang Rp300 miliar dari komitmen awal Rp1,7 triliun.
“Kita harus ingat, Apple mencatat penjualan lebih dari Rp30 triliun di Indonesia pada 2023. Namun, mereka masih enggan memenuhi komitmen investasi,” ujar Menteri Agus Gumiwang.
Sikap tegas pemerintah juga terlihat dari langkah serupa terhadap Google Pixel milik Alphabet Inc., yang turut dilarang penjualannya karena tidak memenuhi persyaratan TKDN.
Baca juga : iPhone 16 Terancam Diblokir, Kemenperin Ajukan Tiga Syarat
Indonesia, Pasar yang Tidak Bisa Diabaikan
Menurut pengamat gadget Herry SW, Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi Apple. “Dengan populasi besar dan tingginya permintaan produk teknologi, Indonesia adalah medan pertempuran utama bagi perusahaan global,” jelasnya.
Sampai saat ini, baik Apple maupun Kemenperin belum memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan ini. Namun, dinamika ini menunjukkan bahwa pasar Indonesia tetap menjadi fokus utama bagi perusahaan teknologi besar di tengah tantangan regulasi yang semakin ketat. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news