Type to search

Ekonomi

Apresiasi Kementan untuk Program Budidaya Tanaman Sehat Jombang

Share
Apresiasi Kementan untuk Program Budidaya Tanaman Sehat Jombang (Media Suaragong)

SUARAGONG.COM – Pemkab Jombang terus berupaya mendukung swasembada pangan berkelanjutan melalui program Budidaya Tanaman Sehat (BTS), yang kini mendapat perhatian khusus dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Program yang digagas di Jombang ini mendapatkan apresiasi tinggi karena diyakini bisa memberikan dampak besar dalam mencapai ketahanan pangan nasional.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan, dr. Rachmat, melalui Koordinator Substansi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Serealia, Gandi Purnama, mengungkapkan bahwa BTS yang dilaksanakan di Jombang sejalan dengan program yang tengah dijalankan oleh pemerintah pusat. Ia berharap, program ini terus berkembang dengan hasil yang semakin baik. Sehingga dapat turut berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan yang menjadi target pemerintah.

“Program ini sangat bagus dan sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan. Jika terus dijalankan dengan konsisten, program ini akan memberikan dampak yang besar,” kata Gandi Purnama, yang mewakili Kementan.

Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam program ini. Sehingga hasil yang diperoleh akan terus meningkat seiring waktu.

Baca juga: Pemkab Jombang Fokus Ketahanan Pangan dan Penanganan PMK

Tantangan Swasembada Pangan Jombang

Namun, dalam mencapai tujuan swasembada pangan, Pemkab Jombang menghadapi sejumlah tantangan besar, salah satunya adalah kebiasaan petani yang masih mengandalkan bahan kimia sintetis dalam budidaya tanaman. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang tinggi, menurut Gandi, dapat mempengaruhi keseimbangan agroekosistem. Salah satu dampak negatifnya adalah menurunnya kesuburan lahan serta berkurangnya populasi musuh alami yang dapat mengendalikan hama secara alami.

Tidak hanya itu, kebiasaan penggunaan bahan kimia ini juga berisiko menyebabkan resistensi organisme pengganggu tumbuhan. Hal ini justru dapat meningkatkan biaya budidaya, yang pada akhirnya memengaruhi keuntungan petani dan keberlanjutan produksi pertanian.

Gandi menegaskan bahwa meskipun tantangan ini cukup besar, bukan berarti tidak dapat diatasi. Ia menyarankan agar program BTS ini dikerjakan dengan serius dan dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan, guna memastikan bahwa sektor pertanian dapat terus berkembang tanpa merusak ekosistem.

Pemkab Jombang pun berkomitmen untuk terus menjalankan dan mengembangkan BTS, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk petani lokal dan lembaga terkait. Diharapkan, dengan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan pusat, program swasembada pangan yang berkelanjutan dapat tercapai, serta memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan. (rfr)

 

Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com