Ari Lasso Desak WAMI Gelar Audiensi Terbuka Soal Polemik Royalti
Share

SUARAGONG.COM – Musisi Ari Lasso mendesak Wahana Musik Indonesia (WAMI) untuk menggelar audiensi terbuka terkait polemik salah transfer royalti yang baru-baru ini mencuat. Mantan vokalis Dewa 19 itu menilai transparansi menjadi kunci untuk memperbaiki tata kelola royalti di industri musik Tanah Air.
Ari Lasso Desak Wami Soal Polemik Royalti dan Salah Transfer
Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Ari meminta pihak WAMI tidak menghindar dari diskusi publik. “Bila Anda salah, akui. Bila saya yang salah dan bodoh, silakan counter di sini. Tidak ada yang perlu ditakuti selama kita di jalan kebenaran,” tulis Ari, Selasa (12/8/2025).
Ia juga mempertanyakan mengapa hingga kini klarifikasi resmi secara terbuka belum dilakukan. Bahkan, Ari mengajak warganet untuk menandai kementerian atau lembaga yang membawahi industri musik, dengan harapan pemerintah bisa turun tangan. “Sebagai sesama anak bangsa, hak bicara dan hak jawab dilindungi undang-undang. Anda mungkin punya pelindung kuat, tapi kita semua? Mari saling terbuka,” sambungnya.
Polemik ini mencuat setelah Ari mengunggah bukti surat dari WAMI bertanggal 28 Juli 2025 yang menunjukkan kesalahan pengiriman laporan royalti. Ia mengaku heran karena dari “puluhan juta” royalti yang diharapkan, hanya sekitar Rp760 ribu yang ia terima. Lebih mengejutkan lagi, laporan yang ia terima ternyata atas nama orang lain, yakni “Mutholah Rizal.”
“Saya bingung, terus hitungan ini punya saya atau punya Pak Mutholah Rizal? Atau punya saya tapi WAMI salah transfer ke Mutholah Rizal?” ujarnya.
Klarifikasi WAMI
Tak lama setelah itu, WAMI merilis klarifikasi resmi. Dalam surat terbuka yang juga diunggah Ari, mereka meminta maaf dan menjelaskan bahwa insiden tersebut murni kesalahan teknis. Kesalahan terdeteksi tiga menit setelah pengiriman email dan langsung di-recall. WAMI memastikan nominal royalti yang ditransfer tidak terpengaruh, serta berjanji memperketat prosedur dan meningkatkan sistem verifikasi.
Selain itu, WAMI mengundang Ari untuk bertemu langsung membahas permasalahan ini. Namun, Ari menegaskan bahwa inti persoalan bukan sekadar salah kirim email. “Masalah tata kelola ini masih jauh dari selesai. Mungkin untuk kasus ini dianggap hanya kesalahan teknis kecil oleh WAMI, tapi intinya bukan itu,” tulisnya.
Ia juga menyindir rumitnya perhitungan pembagian royalti yang, menurutnya, “perlu rumus trigonometri, aljabar, diferensial, atau mekanika kuantum” untuk memahaminya. Ari mengajak para musisi dan WAMI duduk bersama dalam forum terbuka “tanpa lobi-lobi remang” demi transparansi dan perbaikan ekosistem musik di Indonesia.
“Musisi menunggu,” tutup Ari.
(Aye/sg)