Gaes !!! Asal Usul Nama Google Ternyata Dari Salah Pengejaan

Malang, Suaragong – Google, nama yang kini identik dengan mesin pencari terbesar di dunia, memiliki asal usul yang menarik dan unik. Didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada tahun 1998 saat mereka masih menjadi mahasiswa di Stanford University. Google awalnya hanyalah proyek penelitian untuk mengembangkan sistem pencarian yang lebih baik.

Pada awalnya, mesin pencari ini diberi nama “Backrub” karena kemampuannya untuk menganalisis backlink yang merupakan tautan balik. Analisis backlink ini membantu menilai seberapa penting suatu halaman web. Namun, seiring berkembangnya proyek, nama “Backrub” dirasa kurang tepat dan tidak menarik untuk jangka panjang.

Pencarian nama baru akhirnya berujung pada sebuah permainan kata-kata. Nama “Google” sebenarnya merupakan kesalahan pengejaan dari kata “googol”, istilah matematika yang merujuk pada angka 1 diikuti oleh 100 nol. Istilah “googol” sendiri diciptakan oleh Milton Sirotta, keponakan ahli matematika Amerika, Edward Kasner, pada tahun 1938.

Pemilihan nama “Google” menggambarkan misi Larry Page dan Sergey Brin untuk mengorganisir jumlah informasi yang sangat besar di internet dan membuatnya dapat diakses serta bermanfaat bagi semua orang. Nama tersebut juga mencerminkan visi mereka untuk menciptakan mesin pencari yang dapat menangani data dalam jumlah besar dan memberikan hasil pencarian yang relevan dengan cepat.

Pada tahun 1997, saat sedang mencari nama domain untuk mesin pencari mereka, Sean Anderson, seorang teman Larry Page, salah mengetik “googol” menjadi “google”. Larry Page pun menyukai nama tersebut, dan segera mendaftarkan domain “google.com” pada 15 September 1997.

Baca juga artikel kami tentang Rahasia SEO Google Bocor

Seiring berjalannya waktu, Google tidak hanya menjadi nama mesin pencari, tetapi juga sebuah kata kerja yang masuk ke dalam kamus. Istilah “googling” menjadi sinonim dari kegiatan mencari informasi di internet. Dari asal usul nama yang sederhana dan unik, Google telah berkembang menjadi raksasa teknologi dengan berbagai layanan dan produk yang digunakan oleh miliaran orang di seluruh dunia. (acs)