Atap Asrama Santri Putri di Besuki Ambruk, Kapolres Situbondo Turun Langsung

SUARAGONG.COM – Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Rabu (29/10/2025) dini hari, setelah atap bangunan asrama santri putri ambruk saat para santriwati tengah terlelap. Peristiwa tragis ini menewaskan satu santriwati dan melukai lima lainnya.

Atap Asrama Santri Putri di Besuki Ambruk, Kapolres Situbondo Turun Langsung ke Lokasi

Kabar tersebut langsung mendapat perhatian Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan, S.I.K., M.I.K. Begitu menerima laporan, Kapolres bersama Kasat Reskrim AKP Agung Hartawan, S.H., M.H., dan Kapolsek Besuki AKP Febry Hermawan, S.Tr.K., S.I.K., M.H., M.I.K., segera turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memastikan penanganan berlangsung cepat.

“Area sudah kami sterilkan untuk keamanan bersama. Langkah ini juga bagian dari proses penyelidikan,” ujar AKBP Rezi Dharmawan di lokasi kejadian.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, seluruh santriwati sedang beristirahat di kamar asrama ketika tiba-tiba atap bangunan runtuh menimpa mereka. Enam santriwati dilarikan ke rumah sakit, satu di antaranya meninggal dunia, sementara dua korban lain masih dirawat di RSUD Besuki.

Baca Juga : Wawali Kota dan Kapolres Probolinggo Kota Ikut Tanam Jagung

Masih Menunggu Hasil Pemeriksaan

Kapolres menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. Untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya atap bangunan. Dugaan sementara, insiden dipicu oleh hujan deras disertai angin kencang yang terjadi beberapa jam sebelum kejadian.

“Kami masih mendalami penyebab pasti runtuhnya atap bangunan. Dugaan sementara karena faktor cuaca, tapi kami tunggu hasil pemeriksaan teknis dari petugas dan ahli bangunan,” jelasnya.

Selain melakukan penyelidikan, tim Polres Situbondo juga berkoordinasi dengan pihak pondok pesantren, Kementerian Agama, dan pemerintah daerah untuk memastikan penanganan korban serta keamanan di area sekitar pondok.

“Kami turut berduka cita yang mendalam atas musibah ini. Fokus kami saat ini memastikan situasi aman dan seluruh korban tertangani dengan baik,” imbuh Kapolres.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani, KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menuturkan, suara gemuruh terdengar sesaat setelah hujan deras dan angin kencang melanda kawasan itu.

“Sekira pukul 00.30 atau 01.00 WIB terdengar suara keras. Yang ambruk itu bagian atapnya, sementara tembok masih utuh,” ujarnya.

Pihak pondok kini tengah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan pemerintah daerah untuk penanganan lanjutan serta memastikan keselamatan para santri lainnya. (Alfino/Aye)