Atlet Putri Kota Malang Lolos Final Panjat Tebing Porprov Jatim 2025

SUARAGONG.COM – Cabang olahraga panjat tebing Kota Malang kembali menunjukkan taringnya dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Dua atlet putri dari kontingen tuan rumah dipastikan melaju ke babak final kategori Lead Perorangan Putri setelah tampil apik di laga semifinal yang digelar di venue panjat tebing Politeknik Negeri Malang (Polinema), Selasa (1/7/2025).

2 Atlet Putri Kota Malang Lolos Final Panjat Tebing Kategori Lead Porprov Jatim 2025

Pelatih tim panjat tebing Kota Malang, Joko, mengungkapkan bahwa kesiapan mental menjadi kunci utama menghadapi pertandingan final. Ia menilai secara teknis dan fisik, para atlet sudah berada dalam kondisi terbaik.

“Persiapan tinggal bagaimana menjaga mental mereka. Kalau dari segi kualitas dan kekuatan, atlet-atlet kita tidak kalah dengan kontingen lain,” jelas Joko.

Pada hari yang sama, dua kategori dipertandingkan dalam cabor panjat tebing, yakni boulder dan lead. Dalam kategori lead putri, dua wakil Kota Malang berhasil menembus partai final dan berpeluang besar menyumbangkan medali bagi Kota Malang.

Baca Juga : Perolehan Medali Sementara: Kabupaten Malang Raih 15 Emas di Porprov Jatim 2025

Target Medali dan Lawan Terberat

Joko menargetkan kontingennya mampu menyabet minimal satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu di ajang Porprov kali ini. Ia pun cukup optimis Kota Malang bisa naik podium dan bahkan berpeluang menjadi juara umum di cabor panjat tebing.

Namun, ia juga mengakui persaingan tidak mudah. Beberapa kota seperti Surabaya, Gresik, Probolinggo, dan Blitar disebut sebagai lawan tangguh yang harus diwaspadai karena memiliki kekuatan yang merata dan kualitas atlet yang setara.

“Hampir semua daerah punya kekuatan yang seimbang. Jadi siapa yang paling siap secara mental dan fisik, itu yang akan menang,” tegasnya.

Baca Juga : Atlet Kota Batu Cabor Downhill Porprov IX 2025 Sumbang 3 Medali

Kendala dan Harapan untuk Pembinaan Atlet

Meski tampil cukup baik, Joko juga menyampaikan sejumlah kendala selama persiapan dan pelaksanaan pertandingan. Salah satunya adalah benturan jadwal latihan dengan aktivitas sekolah para atlet, serta keterbatasan sarana dan prasarana latihan yang masih menjadi hambatan rutin.

Ke depan, pihaknya berharap Pemerintah Kota Malang bisa lebih serius dalam pembinaan atlet, khususnya pada usia muda. Tidak hanya pada panjat tebing, tapi juga cabang olahraga lainnya yang berpotensi mengharumkan nama daerah.

“Kami butuh dukungan dari semua pihak, terutama Pemkot Malang, untuk mendukung pembibitan atlet baru secara berkelanjutan. Ini penting demi regenerasi atlet jangka panjang,” pungkasnya. (fat/aye)