SUARAGONG.COM – Di era digital saat ini, duduk selama 8-10 jam sehari telah menjadi rutinitas umum bagi banyak anak muda, terutama mereka yang bekerja di depan komputer. Aktivitas duduk terlalu lama ini, meskipun terlihat sepele, ternyata membawa dampak kesehatan jangka panjang yang serius. Seperti yang dilaporkan oleh Times of India, gaya hidup yang minim gerak dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama jika dilakukan terus-menerus setiap hari.
Berikut ini adalah beberapa risiko kesehatan yang mungkin dihadapi jika kebiasaan duduk terlalu lama tidak segera diubah.
1. Risiko Penyakit Kardiovaskular Meningkat
Menghabiskan waktu lama untuk duduk, terutama di depan komputer, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Duduk terlalu lama mengurangi aliran darah dan meningkatkan tekanan darah, memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan penumpukan plak di arteri yang berisiko memicu serangan jantung, stroke, serta gangguan kardiovaskular lainnya.
2. Risiko Kematian Dini
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan duduk lama juga dapat memicu sejumlah masalah kesehatan serius. Kondisi seperti obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, lemak berlebih di sekitar perut, dan kolesterol tak sehat sering kali muncul akibat gaya hidup yang tidak banyak bergerak, yang dikenal dengan sindrom metabolik. Kondisi ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular dan kanker.
Baca juga : Inilah Alasan Mengapa Kamu Membutuhkan Suara untuk tidur
3. Melemahkan Kekuatan Kaki
Duduk dalam waktu lama menyebabkan otot-otot tubuh bagian bawah, terutama kaki, jarang digunakan. Hal ini bisa memicu atrofi otot atau melemahnya kekuatan otot. Dalam jangka panjang, otot kaki yang melemah akan memengaruhi kemampuan gerak tubuh secara keseluruhan.
4. Menyebabkan Gangguan Mental
Duduk terlalu lama di depan layar, baik saat bekerja maupun bersantai, bisa berdampak buruk pada kesehatan mental. Kebiasaan ini meningkatkan risiko insomnia, yang dapat memperburuk tingkat stres dan kecemasan. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik membatasi produksi endorfin, hormon yang berfungsi meningkatkan suasana hati, sehingga berpotensi menyebabkan kecemasan dan depresi.
Untuk menjaga kesehatan, penting bagi kita semua untuk mulai membatasi waktu duduk dan lebih aktif bergerak sepanjang hari. (acs)