Bali Lumpuh Total Akibat Blackout Massal, Sektor Pariwisata Tersendat
Share

SUARAGONG.COM – Bali mengalami pemadaman listrik massal atau blackout pada Jumat (2/5/2025) sore, yang berdampak serius terhadap sektor pariwisata, penerbangan, dan aktivitas masyarakat. Peristiwa ini terjadi mulai pukul 16.00 WITA, ketika aliran listrik terputus di sebagian besar wilayah Pulau Dewata. Termasuk kawasan wisata utama seperti Canggu, Kuta, dan Ubud.
Bali Mati Lampu atau Blackout Total, Sektor Pariwisata & Penerbangan Tersendat
Menurut keterangan resmi Perusahaan Listrik Negara (PLN), penyebab utama gangguan adalah kerusakan kabel bawah laut. Di mana kabel inilah yang menyalurkan listrik dari Pulau Jawa ke Bali, diperparah oleh masalah teknis di PLTU Celukan Bawang.
“Pemulihan kami prioritaskan untuk infrastruktur vital seperti rumah sakit, bandara, hotel, dan layanan publik. Terima kasih atas kesabaran masyarakat,” ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Sabtu dini hari.
Pemadaman ini menimbulkan berbagai dampak nyata. Wisatawan sempat terjebak antrean panjang di Bandara Ngurah Rai. Diketahui Sistem pembayaran digital lumpuh, dan lalu lintas kacau akibat matinya lampu pengatur jalan. Beberapa warganet bahkan menyebut suasana Bali kala itu seperti “kembali ke zaman gelap.” Karena wilayah yang biasanya ramai menjadi mencekam akibat mati lampu total.
Video dan foto kondisi gelap gulita di jalan-jalan dan hotel-hotel viral di media sosial, memperlihatkan ketergantungan Bali terhadap keandalan listrik dan infrastruktur teknologi.
Baca Juga : Pemerintah dan PLN berhasil Melistriki 99,92 Persen desa di Indonesia
Apa Itu Blackout?
Blackout adalah kondisi terputusnya aliran listrik secara menyeluruh di suatu wilayah akibat gangguan besar dalam sistem kelistrikan. Biasanya disebabkan oleh kegagalan pembangkit listrik, kerusakan jaringan distribusi, atau faktor eksternal seperti cuaca ekstrem dan bencana. Dalam kasus Bali, gangguan utama terjadi pada kabel bawah laut dan PLTU yang menjadi andalan pasokan listrik lokal.
Insiden ini menjadi sorotan karena hanya berselang beberapa hari setelah peristiwa serupa melanda Spanyol dan Portugal, yang membuat jutaan warga Semenanjung Iberia hidup tanpa listrik. Blackout di Bali pun mengundang kekhawatiran akan kesiapan infrastruktur energi Indonesia, khususnya di wilayah yang menjadi andalan wisata nasional dan internasional.
Tahun lalu, Bali mencatat 6,3 juta kunjungan wisatawan asing, mayoritas dari Eropa dan Australia. Peristiwa ini bisa menjadi pukulan telak bagi citra Bali di mata dunia, terutama jika gangguan seperti ini tidak segera diantisipasi ke depannya.
Pemerintah dan PLN pun kini didesak untuk segera memperkuat keandalan sistem kelistrikan, termasuk pembangunan sumber energi lokal yang lebih stabil dan pengamanan jaringan transmisi vital, agar kejadian serupa tak terulang di tengah upaya kebangkitan ekonomi dan pariwisata Bali. (Aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News