Type to search

Daerah Ekonomi

Bank Jatim Rilis Obligasi Rp2 Triliun, Siap Perkuat Ekspansi Kredit

Share
Bank Jatim Rilis Obligasi Rp2 Triliun, Siap Perkuat Ekspansi Kredit

SUARAGONG.COM – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) resmi meluncurkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025 dengan nilai maksimal Rp2 triliun. Penerbitan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat struktur pendanaan, menjaga likuiditas, sekaligus mengakselerasi ekspansi kredit di sektor-sektor unggulan.

Bank Jatim Rilis Obligasi Rp 2 Triliun

Peluncuran ditandai dengan acara Press Conference – Investor Gathering Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I di Chubb Square, Thamrin Nine, Jakarta, Senin (1/9/2025). Hadir dalam kesempatan tersebut Plt Direktur Utama Bank Jatim Arif Suhirman serta Direktur Kepatuhan Umi Rodiyah.

Arif menjelaskan, obligasi ini merupakan bagian dari program PUB I Bank Jatim dengan target total penghimpunan dana sebesar Rp5 triliun. Ia menegaskan penerbitan ini penting untuk menjaga momentum pertumbuhan perseroan.

“Obligasi ini kami terbitkan untuk memperkuat kapasitas pembiayaan dan memperluas fungsi intermediasi. Dengan modal kerja yang lebih solid, kami bisa meningkatkan penyaluran kredit ke sektor unggulan sekaligus memberikan imbal hasil yang kompetitif bagi investor. Prinsip kami, pertumbuhan harus sehat, terukur, dan memberi manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Arif.

Baca Juga : Bank Jatim JConnect Run Soerabaja 10K 2025

2 Seri Obligasi yang Ditawarkan Oleh Bank Jatim

Obligasi ditawarkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor 3 tahun dan Seri B dengan tenor 5 tahun. Pembayaran kupon dilakukan setiap triwulan dengan basis perhitungan 30/360. Masa penawaran awal berlangsung pada 1–16 September 2025, dengan perkiraan efektif 24 September 2025. Penawaran umum dijadwalkan 26–29 September, penjatahan 30 September, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 3 Oktober 2025.

Dari sisi kredibilitas, PEFINDO memberikan peringkat idAA- (Double A Minus) dengan outlook stabil. Peringkat ini menegaskan profil risiko yang rendah sekaligus prospek pertumbuhan yang terjaga. Dana hasil emisi akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung ekspansi kredit dan menjaga likuiditas jangka panjang.

Optimisme Bank Jatim juga ditopang kinerja keuangan yang solid. Hingga Juni 2025, perseroan mencatat total aset konsolidasi Rp118,15 triliun, naik 16,71 persen dibandingkan Juni 2024. Laba bersih konsolidasi tumbuh 30,64 persen dari Rp621 miliar menjadi Rp811 miliar. Kredit yang disalurkan melonjak 35,27 persen menjadi Rp78,55 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 13,04 persen menjadi Rp91,6 triliun.

“Fundamental yang sehat menjadi landasan optimisme kami. Dengan pertumbuhan aset, laba, dan kredit yang konsisten, kami yakin obligasi ini akan mendapat sambutan positif dari investor,” tambah Arif.

Baca Juga : Bank Jatim Bangun Amphiteater di Pasuruan & PJU di Kangean Lewat Program CSR

Bank Jatim Berdiri Kokoh dalam Industri Perbankan Daerah

Di industri perbankan daerah, posisi Bank Jatim kian kokoh. Per Juni 2025, perseroan menempati peringkat kedua terbesar dari 10 BPD di Indonesia berdasarkan total aset. Struktur kepemilikan saham Bank Jatim terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (51,13 persen), Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur (28,35 persen), dan publik (20,52 persen).

Bank Jatim juga punya rekam jejak panjang dalam penerbitan obligasi. Pertama kali dilakukan pada 1988 senilai Rp25 miliar, disusul 1991 sebesar Rp50 miliar, dan 2003 sebesar Rp400 miliar. Untuk penerbitan kali ini, perusahaan menunjuk empat penjamin pelaksana emisi, yakni PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT BNI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Maybank Sekuritas Indonesia.

Selain memperkuat pendanaan, Bank Jatim terus mempercepat transformasi digital sesuai Roadmap BPD 2024–2027. Layanan digital seperti JConnect Mobile hingga Juni 2025 mencatat lebih dari 880 ribu pengguna dengan volume transaksi Rp29,41 triliun. Sementara itu, Agen Jatim telah mencapai 14.008 agen dengan transaksi Rp190,06 miliar, memperluas akses layanan hingga ke pelosok daerah.

Arif menegaskan, penerbitan obligasi ini bukan sekadar instrumen pendanaan, melainkan bagian dari visi besar Bank Jatim untuk menjadi BPD nomor satu di Indonesia.

“Kami memahami tantangan pasar, mulai dari daya beli masyarakat hingga dinamika UMKM. Namun dengan fundamental yang kuat dan disiplin dalam manajemen risiko, kami optimistis obligasi ini akan sukses serta memperkuat kontribusi Bank Jatim terhadap pembangunan ekonomi daerah maupun nasional,” tutupnya. (Wahyu/aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69