Beasiswa LPPD Jatim Lahirkan Tiga Doktor Baru dari UINSA
Share

SURABAYA, SUARAGONG.COM – Program Beasiswa Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menorehkan prestasi. Tiga penerima beasiswa LPPD Jatim resmi meraih gelar doktor dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Rabu (2/6/2025). Ketiganya adalah:
- Nashrullah, dengan disertasi bertema “Pendidikan Spiritual dalam Relasi Sosial Kyai-Santri di Pesantren”.
- Anik Faridah, dengan judul “Transformasi Pesantren Ramah Anak”.
- Akhmad Zakki Abd Razak, yang meneliti “Ideologi Pendidikan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dan Implementasinya”.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut hadir dalam Ujian Disertasi Terbuka yang digelar di Gedung Amphitheater UINSA. Ia menyebut kelulusan ketiga doktor ini sebagai momen “pecah telur” dalam pengembangan pendidikan Islam (Tarbiyah) melalui skema beasiswa daerah.
“Tiga doktor ini bukan sekadar capaian pribadi, tapi bagian dari investasi SDM strategis untuk mewujudkan Generasi Emas 2045,” ujar Khofifah.
Investasi SDM Melalui Beasiswa Santri
Khofifah menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM adalah prioritas utama Pemerintah Provinsi Jatim. Hingga 20 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, tercatat sebanyak 1.193 beasiswa LPPD telah diberikan kepada santri untuk menempuh pendidikan tinggi.
Program ini tidak hanya fokus pada kuantitas, tapi juga kualitas lulusan. Terbukti dari lahirnya para doktor yang berasal dari latar belakang pesantren, yang siap berkontribusi di berbagai bidang keilmuan, terutama dalam pendidikan Islam.
“Kita ingin mencetak insan-insan berilmu, berintegritas, dan berakhlak mulia,” tambahnya.
Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, juga menyampaikan apresiasi kepada Khofifah. Ia menyebut beasiswa LPPD telah membuka jalan bagi banyak santri dan tenaga pendidik pesantren untuk melanjutkan studi hingga jenjang doktoral.
“Tanggal 19-20 Juli nanti, akan ada 9 dari 10 penerima beasiswa yang diwisuda sebagai doktor,” jelasnya.
Baca juga: Pemkab Jombang Beri Bantuan UPJB Beasiswa
Khofifah Dorong Hadirnya Prodi Islamic Finance di Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah juga menyoroti kekosongan Program Studi (Prodi) Islamic Finance di perguruan tinggi Indonesia. Padahal, Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
“Sudah ada kursus online Islamic Finance, seperti di Universitas Indonesia. Tapi belum ada yang menjadi prodi resmi, apalagi di jenjang sarjana atau magister,” katanya.
Khofifah berharap UINSA bisa menjadi pelopor pembukaan prodi ini. Ia menyebut tantangan utamanya bukan pada regulasi pembukaan prodi, melainkan pada ketersediaan tenaga pengajar yang kompeten di bidang keuangan syariah.
Ia mengusulkan adanya jejaring dengan kampus-kampus luar negeri yang sudah punya reputasi di bidang Islamic Finance, agar bisa menghadirkan tenaga besar dan pakar internasional ke Indonesia.
“Kalau kita berjejaring dengan kampus luar negeri, insyaAllah kita bisa membuka Prodi Islamic Finance pertama di Indonesia, khususnya di UINSA Surabaya,” pungkasnya.
Baca juga: Bupati Kediri, Mas Dhito Beri Beasiswa untuk 50 Atlet Berprestasi
Program Beasiswa LPPD Jatim tidak hanya memberikan akses pendidikan tinggi bagi para santri, tapi juga berhasil mencetak lulusan doktoral yang kompeten. Kehadiran tiga doktor baru dari UINSA menjadi simbol keberhasilan program ini.
Selain itu, dorongan Khofifah untuk membuka Prodi Islamic Finance menandai langkah penting dalam membangun ekosistem keuangan syariah di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah, perguruan tinggi, dan jejaring internasional, cita-cita ini bukan hal mustahil untuk diwujudkan. (wahyu/dny)