Beasiswa Rp 1 Juta ke Rekening Siswa, Waspada Penyalahgunaan
Share

SUARAGONG.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menggulirkan program beasiswa pendidikan bagi siswa SMA, SMK, dan SLB melalui skema Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2025.
Tahun ini, sebanyak 48.373 siswa ditetapkan sebagai penerima dengan masing-masing mendapat bantuan sebesar Rp1 juta yang ditransfer langsung ke rekening penerima.
Beasiswa Rp1 Juta Masuk Rekening Siswa, Puguh DPRD Jatim Ingatkan Orang Tua Waspada Penyalahgunaan
Anggota Komisi E DPRD Jatim sekaligus Sekretaris Fraksi PKS, Puguh Wiji Pamungkas, menyebut beasiswa ini merupakan bukti nyata keberpihakan pemerintah daerah terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan.
“Dalam P-APBD ini, kita mengesahkan beasiswa untuk SMA, SMK, dan SLB di seluruh Jawa Timur. Jumlah penerimanya mencapai 48.373 siswa, dengan masing-masing mendapatkan Rp1 juta. Ini adalah wujud konsentrasi Pemprov Jatim untuk menekan angka kemiskinan melalui pendidikan,” ungkap Puguh, Jumat (12/9/2025).
Namun, Puguh juga mengingatkan adanya potensi penyalahgunaan bantuan. Ia menyinggung temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang sebelumnya mendeteksi dana bantuan sosial mengalir ke judi online.
Karena itu, ia meminta semua pihak meningkatkan pengawasan agar dana beasiswa benar-benar dipakai sesuai tujuan.
“Kasus penyalahgunaan bantuan sangat mungkin terjadi. Karena itu, butuh pengawasan serius. Dana beasiswa ini memang ditransfer langsung ke rekening siswa melalui Bank Jatim tanpa potongan administrasi. Tetapi, peran guru, kepala sekolah, dan terutama orang tua sangat penting untuk memastikan penggunaannya tepat,” jelasnya.
Baca Juga : Beasiswa LPPD Jatim Lahirkan Tiga Doktor Baru dari UINSA
Untuk Penuhi Kebutuhan Pendidikan Anak
Lebih lanjut, Puguh menegaskan bahwa dana Rp1 juta tersebut seyogianya dipakai untuk menunjang kebutuhan pendidikan anak. Mulai dari buku, seragam, hingga biaya penunjang lain.
“Orang tua harus tahu bahwa anaknya menerima Rp1 juta dan digunakan untuk apa. Jangan sampai justru dipakai untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti game online atau bahkan judi online. Dengan pengawasan bersama, beasiswa ini akan benar-benar memberi manfaat,” tegasnya.
Program ini diharapkan tidak hanya meringankan beban biaya pendidikan keluarga kurang mampu, tetapi juga menjadi instrumen nyata untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus menekan angka kemiskinan di Jawa Timur. (Wahyu/aye)