Type to search

Kesehatan

Benjamin Kristianto Soroti Kebijakan BPJS dan Vaksin TBC

Share
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, dr Benjamin Kristianto, M.Kes, menyoroti polemik terkait kebijakan BPJS dan pelaksanaan vaksin TBC.

SUARAGONG.COM – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, dr Benjamin Kristianto, M.Kes, menyoroti sejumlah polemik yang masih terjadi dalam sistem layanan kesehatan, khususnya terkait kebijakan BPJS dan pelaksanaan vaksin TBC. Menurutnya, banyak kebijakan dari pemerintah pusat yang tidak bisa disesuaikan dengan kondisi daerah, sehingga masyarakat seringkali kesulitan mendapatkan pelayanan maksimal.

dr Beny Kristianto Soroti Polemik BPJS dan Vaksin TBC

Sebagai wakil rakyat, dr Beny sapaan akrabnya—mengaku terus menjembatani kebutuhan masyarakat. Khususnya dalam kondisi darurat. Ia kerap melakukan pendekatan langsung ke rumah sakit agar pasien bisa tetap mendapatkan layanan BPJS meski menghadapi hambatan administratif.

“BPJS punya aturan yang kadang tidak logis. Contohnya pasien demam berdarah harus muntah dulu dan suhu tubuh di atas 40 derajat untuk bisa dirawat inap. Padahal DB itu penyakit darurat dan bisa fatal kalau tidak ditangani cepat, apalagi pada balita dan lansia,” tegasnya.

Baca Juga : Puguh Wiji Pamungkas Desak Pemerintah Sosialisasikan Vaksin TBC M72

Dorong Pemerintah Lebih Proaktif Lindungi Masyarakat

Ia juga menyoroti kurangnya perhatian pada aspek pencegahan di tingkat Puskesmas. Menurutnya, edukasi pola hidup sehat jauh lebih murah dibandingkan membiayai pengobatan. “Kalau masyarakat tahu cara hidup sehat, seperti olahraga rutin dan kurangi karbohidrat, kita bisa mencegah penyakit berat seperti diabetes dan gagal jantung,” ujarnya.

Baca Juga : dr Benjamin Kristianto Tanggapi Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

Terkait uji klinis vaksin TBC yang didukung Bill Gates Foundation, dr Beny meminta pemerintah bersikap transparan. Ia menegaskan bahwa vaksin baru tidak serta-merta langsung digunakan pada masyarakat, melainkan melalui tahapan uji coba hewan dan evaluasi menyeluruh.

“Kalau vaksinnya bagus, distribusinya juga harus benar. Kalau suhu penyimpanan di Puskesmas tidak sesuai, maka efektivitasnya hilang. Vaksin hanya diberikan pada orang yang belum terjangkit TBC, bukan yang sudah sakit,” jelas dr Beny, yang juga pemilik RS Shela Medika.

Ia mengimbau masyarakat untuk waspada dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami batuk berkepanjangan. “Lebih baik terdeteksi dini daripada sudah kronis,” pungkasnya. (Aye/sg)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69