Type to search

Malang

Blimbing Siap Gelar Semar Tempoe Doeloe

Share
Semar Tempoe Doeloe

SUARAGONG.COM – Antusiasme yang tinggi dari warga Malang dan sekitarnya dalam menggelar Even Semar Tempoe Doeloe (STD) tahun 2024 lalu. Kini mendorong panitia untuk kembali menggelar festival ini. Event Semar Tempoe Doeloe kini kedua kalinya kembali digelar di RT 6/RW 2, Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing (21/07) Lalu. Dengan format yang lebih besar dan kesiapan lebih matang dalam 3 bulan persiapan, meski singkat, namun antusiasme warga setempat untuk berpartisipasi cukup tinggi.

Warga Sambut dan Memeriahkan Event Semar Tempoe Doeloe

Gelaran Event tersebut dimeriahi dengan rute perjalanan nostalgia bagi para pengunjung yang hadir. Rute dimulai dari gapura, panggung seni, gang dawis 2, stan batik, stan wayang, pojok pancasila, hingga pojok _ngaso_. Kemudian berlanjut ke kampung kompeni, layar tancap, pojok turi, hingga lawang metu.

Di antara stan-stan yang ada, terdapat 50 pelaku UMKM yang menawarkan kuliner zaman dulu yang menarik dan pastinya enak untuk dinikmati, seperti cennil dan banyak lainnya. Ketua RT 6/RW 2 Kelurahan Arjosari, Edi Sugianto menjelaskan bahwa Dalam event STD 2 tersebut terdapat perubahan yang membedakan dari event sebelumnya yang disiapkan oleh panitia.

“Salah satu perubahan adalah ada rute atau roadmap kunjungan dari para masyarakat. jadi kalau dulu stand hanya ada di jalan Pelabuhan Ratu, namun yang sekarang ada jalur masuk ke dalam gang kampung semar juga, jadi lebih jauh rutenya dan lebih banyak stand,” ujar Edi.

Semar Tempoe Doeloe 2 sudah dilaksanakan sejak 21 Juli hingga 27 Juli 2025. Setiap sore dari pukul 16.00 WIB sampai 22.00 WIB. Acara kali ini bukan sekedar pengulangan, melainkan sebuah perwujudan dari masukan masyarakat dan penjual yang ingin merasakan pengalaman yang berbeda.

Event STD 2 Dihadiri dan Dibuka Langsung Oleh Wali Kota Malang

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat turut hadir dalam pembukaan kemarin (21/07). Dia memberikan apresiasi khusus atas tergelarnya Event STD 2 tersebut. Menurut dia, STD 2 ini bisa menjadi edukasi kepada generasi muda. Karena disana terdapat banyak yang ditampilkan seperti pegon, wayang, dan kuliner jadul.

“Karena anak-anak sekarang kan tidak tahu budaya zaman dulu. Mereka lebih tahu _fast food_ atau budaya modern,” jelas wahyu. Dia juga mengapresiasi warga setempat yang sudah kompak gotong royong dalam penyusunan kegiatan dari kemarin. (Fer/Pkl/AYe)

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *