BNPB Rilis Data Terbaru Banjir Sumatra: Tembus 893 Jiwa
Share
SUARAGONG.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan data korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatra, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Hingga pukul 15.50 WIB, total korban meninggal dunia telah mencapai 893 orang.
BNPB: Korban Banjir Sumatra Capai 893 Jiwa
Dalam laporan yang sama, BNPB juga mencatat sedikitnya 521 warga masih berstatus hilang dan belum ditemukan. Angka tersebut dikhawatirkan berpotensi menambah jumlah korban jiwa, mengingat sebagian besar dugaannya terbawa arus banjir dan tertimbun material longsor. Sementara itu, sekitar 4.200 orang mengalami luka-luka akibat bencana yang meluas tersebut.
Jika dilihat berdasarkan sebaran wilayah, Aceh menjadi daerah dengan korban meninggal terbanyak, yakni 371 jiwa. Di Sumatra Utara tercatat 312 korban meninggal, disusul Sumatra Barat sebanyak 210 korban.
Kerusakan di 51 Kabupaten Kota
Bencana besar yang berdampak pada 51 kabupaten dan kota ini juga meninggalkan kerusakan luas pada permukiman dan fasilitas publik. BNPB mencatat lebih dari 5.700 rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.
Tak hanya itu, total 413 fasilitas umum juga terdampak, yang meliputi 25 fasilitas kesehatan, 251 fasilitas pendidikan, 137 rumah ibadah, 16 gedung atau kantor, serta 253 jembatan yang mengalami kerusakan akibat derasnya banjir bandang dan longsor.
BNPB memastikan proses evakuasi, pencarian korban hilang, serta pemulihan infrastruktur masih terus dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai lembaga relawan di lapangan.
(Aye/sg)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan data korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatra, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Hingga pukul 15.50 WIB, total korban meninggal dunia telah mencapai 893 orang.
Baca Juga : Update Korban Banjir Sumatra–Aceh: 164 Orang Meninggal
521 Warga Masih Hilang
Dalam laporan yang sama, BNPB juga mencatat sedikitnya 521 warga masih berstatus hilang dan belum ditemukan. Angka tersebut dikhawatirkan berpotensi menambah jumlah korban jiwa, mengingat sebagian besar dugaannya terbawa arus banjir dan tertimbun material longsor. Sementara itu, sekitar 4.200 orang mengalami luka-luka akibat bencana yang meluas tersebut.
Jika dilihat berdasarkan sebaran wilayah, Aceh menjadi daerah dengan korban meninggal terbanyak, yakni 371 jiwa. Di Sumatra Utara tercatat 312 korban meninggal, disusul Sumatra Barat sebanyak 210 korban.
Bencana besar yang berdampak pada 51 kabupaten dan kota ini juga meninggalkan kerusakan luas pada permukiman dan fasilitas publik. BNPB mencatat lebih dari 5.700 rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.
Tak hanya itu, total 413 fasilitas umum juga terdampak, yang meliputi 25 fasilitas kesehatan, 251 fasilitas pendidikan, 137 rumah ibadah, 16 gedung atau kantor, serta 253 jembatan yang mengalami kerusakan akibat derasnya banjir bandang dan longsor.
BNPB memastikan proses evakuasi, pencarian korban hilang, serta pemulihan infrastruktur masih terus dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai lembaga relawan di lapangan. (Aye/sg)

