Bocah Pacu Jalur Rayyan Arkan Dikha Jadi Duta Pariwisata Riau
Share

SUARAGONG.COM – Nama Rayyan Arkan Dikha, bocah penari Pacu Jalur dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, kini makin dikenal luas setelah resmi dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau. Gelar kehormatan ini diberikan langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai bentuk apresiasi atas jasanya mempromosikan budaya daerah ke kancah nasional dan internasional.
Rayyan Arkan Dikha, Bocah Pacu Jalur yang Viral Kini Dinobatkan Sebagai Duta Pariwisata Riau
Rayyan, yang viral dengan julukan “Aura Farming”, mencuri perhatian publik lewat aksinya menari lincah di atas perahu Pacu Jalur. Aksi tersebut tak hanya memikat hati warganet, tetapi juga membawa kearifan lokal Riau ke panggung dunia maya.
“Jasanya besar, untuk itu hari ini saya nobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau. Saya juga memberikan beasiswa pendidikan kepada Dikha. Semoga ini bermanfaat dan jadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk mencintai budaya,” ujar Gubernur Abdul Wahid dalam sambutannya di Kantor Gubernur Riau, Selasa (8/7/2025), seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga : Tradisi Pacu Jalur Viral, Gibran Soroti Kekuatan Budaya Indonesia
Dari “Anak Coki” Jadi Simbol Budaya Digital
Rayyan Arkan Dikha, yang dikenal sebagai “Anak Coki”—sebutan untuk penari yang berdiri di ujung perahu dalam tradisi Pacu Jalur—menjadi simbol bagaimana budaya lokal bisa naik kelas di era digital. Gaya khasnya dalam menari sambil menjaga keseimbangan di atas perahu cepat, dengan iringan lagu “Young Black & Rich” karya Melly Mike, menjadi tren yang ditiru banyak orang.
Dalam acara penobatan, Rayyan turut memperagakan tarian Pacu Jalur di hadapan Gubernur dan jajaran Pemprov Riau. Aksinya disambut riuh tepuk tangan, termasuk dari para pegawai yang ikut menirukan tren tarian viral tersebut.
“Saya senang sekali. Gak nyangka bisa ketemu Pak Gubernur dan jadi Duta Pariwisata. Rasanya bangga!” ungkap Rayyan polos, masih dalam balutan semangat anak-anak yang bersinar.
Baca Juga : Gelar Budaya Larasati 2 Semarak Kuliner dan Seni Pecinan Probolinggo
Mempromosikan Tradisi Lewat Era Digital
Gubernur Abdul Wahid menekankan bahwa budaya tradisional seperti Pacu Jalur bisa mendapat tempat istimewa di era media sosial saat ini. Menurutnya, Rayyan menjadi contoh nyata bahwa siapa pun, bahkan seorang anak, bisa menjadi agen budaya dan pariwisata. Melihat dari sisi kreativitas dan semangat menjaga identitas daerah riau sendiri.
“Langkah Rayyan ini, walau sederhana, memberi dampak luar biasa. Kita bangga budaya Pacu Jalur bisa dikenal dunia berkat video pendek yang menggugah,” kata Wahid.
Dengan gelar Duta Pariwisata dan beasiswa pendidikan yang diterimanya, Rayyan diharapkan bisa terus menjadi inspirasi dan duta kebaikan bagi pelestarian budaya Melayu Riau. (Aye/sg)