SUARAGONG.COM – In The Name of God: A Holy Betrayal menjadi serial Korea paling kontroversial beberapa hari ini. Pasalnya, dalam serial dokumenter tersebut menceritakan tentang sekte sesat yang ada di Korea Selatan. Digarap oleh Cho Seong Hyun bersama stasiun televisi MBC, serial dokumenter ini diambil dari kisah nyata.
Dari klaimnya, beberapa narasumber yang diwawancarai merupakan orang asli. Namun beberapa lainnya merupakan aktor yang digunakan untuk mempertimbangkan masalah privasi. Dirilis sejak 3 Maret 2023 lalu, dokumenter tersebut menuai berbagai reaksi dari para pecinta film.Bercerita tentang empat sekte sesat yang pernah ada di Korea Selatan.
Keempat sekkte tersebut bernama Jeong Myeong Seok (JMS), Lima Samudera, Taman Bayi (Baby Garden), dan Gereja Pusat Manmin. Pada masing-masing episodenya akan mengulas setiap pemimpin sekte yang dianggap juru selamat tersebut dengan dibumbui kesaksian korban dan mantan anggota sekte.
Baca juga :
Selain itu, dalam serial dokumenter tersebut juga akan dijelaskan bagaimana kekejaman para pemimpin sekte mulai dari kekerasan anak di bawah umur, pelecehan seksual, pemerasan, dan lain sebagainya. Beberapa sekte yang dibahas tersebut masih ada dan berdiri hingga saat ini di Korea Selatan.
Bahkan pemimpinnya juga masih ada yang bebas berkeliaran, namun salah satu kasusnya masih bergulir di pengadilan.Kabarnya, dokumenter ini sempat digugat oleh sekte yang dipimpin oleh Jeong Myeong Seok (JMS) karena dinilai menggiring opini buruk kepada pemimpin mereka.
Namun dilansir dari IDN Times, diketahui dari Media Today (salah satu media di Korea Selatan) bahwa gugatan tersebut ditolak oleh pengadilan dikarenakan riset yang dilakukan oleh MBC sesuai fakta yang ada di lapangan.
Dalam serial dokumenter ini terdapat delapan episode dan tayang di platform digital Netflix. Tentunya harus menyiapkan mental terlebih dahulu ya sebelum nonton dokumenter ini. Karena pastinya akan banyak menguras emosi para penontonnya. ( yun/man)