SUARAGONG.COM – Kabupaten Sidoarjo, selama dua hari berturut-turut (24-25 Desember 2024). Hal ini menyebabkan drainase di kawasan tersebut tak mampu menampung debit air. Akibatnya, sejumlah desa kembali terendam banjir dengan kedalaman air bervariasi antara 10 hingga 50 cm. Desa-desa terdampak antara lain Waru, Medaeng, Pepelegi, Kureksari, Tropodo, Tambak Sawah, dan Tambak Sumur. Meskipun sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah melakukan aksi mitigasi berupa pembersihan sampah dan eceng gondok di Kali Buntung dan Kali Sinir, intensitas curah hujan yang tinggi tetap memicu banjir di kawasan tersebut. Kondisi ini mengharuskan BPBD Jatim untuk bergerak cepat melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
BPBD Jatim Penanganan dan Bantuan untuk Warga Terdampak
Menanggapi situasi darurat ini, Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, langsung turun ke lokasi untuk meninjau kondisi banjir. Ia juga memerintahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim untuk mengevakuasi warga rentan, seperti anak-anak, lansia, dan balita, ke tempat pengungsian sementara yang disediakan di musholla, masjid, balai desa, dan balai RW.
Hingga Rabu malam (25/12/2024), tercatat terdapat tujuh titik pengungsian yang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Waru. Beberapa di antaranya adalah:
- Musholla H Rois Desa Waru, menampung 37 jiwa
- Masjid Al-Hasan Kureksari, 20 jiwa
- TPQ Baiturrahman, 20 jiwa
- Balai RW 02, 7 jiwa
- Balai Desa Tambak Sawah, 25 jiwa
- Masjid Al-Matin BPBD Jatim, 7 jiwa (terdiri dari 5 dewasa, 1 anak-anak, dan 1 balita).
Selain evakuasi menggunakan kendaraan dan perahu karet, BPBD Jatim juga menyalurkan bantuan logistik berupa matras, selimut, dan makanan siap saji untuk para pengungsi. “Kami bersama OPD terkait dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan kembali melakukan evaluasi atas kondisi banjir di kawasan Waru,” ujar Gatot Soebroto dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (26/12/2024).
Baca juga : Kapolres Kediri Kota Pastikan Keamanan Natal dan Tinjau Dampak Banjir
Aksi Mitigasi Sebelumnya
Sebagai upaya pencegahan banjir, BPBD Jatim bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim, TNI AD, relawan, dan masyarakat setempat telah melakukan aksi bersih-bersih sungai di Kali Buntung dan Kali Sinir pada awal Desember 2024. Proses ini melibatkan alat berat seperti long arm excavator dan dump truck untuk mengoptimalkan pembersihan sedimen dan sampah di sungai.
Meski upaya mitigasi telah dilakukan, hujan deras dalam beberapa hari terakhir membuktikan bahwa tantangan dalam pengelolaan drainase dan mitigasi banjir di kawasan Waru masih membutuhkan perhatian serius. Evaluasi lebih lanjut diharapkan dapat menghasilkan solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Baca Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News.