Yadnya Kasada Budaya Tengger Bromo Jadi Ikon Nasional
Share

PROBOLINGGO, SUARAGONG.COM – Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, bersama Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menghadiri resepsi budaya tengger bromo. Sembah Kasada Bhumi Hila-Hila Tengger dalam rangkaian Yadnya Kasada 2025 di Pendopo Agung Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, pada Selasa malam (10/6/2025).
Yadnya Kasada Warisan Budaya Tengger Bromo yang Hidup
Resepsi ini merupakan bagian dari ritual budaya masyarakat Tengger yang dilaksanakan setiap tahun. Even ini menjadi momen penting sebelum puncak ritual Yadnya Kasada yang jatuh pada 10–11 Juni 2025.
Dalam sambutannya, Emil menyatakan bahwa Yadnya Kasada merupakan simbol kuat dari ekosistem budaya lokal yang mampu menjadi identitas budaya Jawa Timur dan bahkan Indonesia.
“Bromo Tengger Semeru itu bukan hanya lanskap indah, tapi juga identitas budaya. Ini pioneer budaya lokal yang ingin kami angkat sebagai kebanggaan nasional,” kata Emil.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal.
Baca juga: DKUP Probolinggo Tawarkan 3 Lokasi Relokasi Baru Pedagang
Komitmen Pemprov Jatim Lestarikan Budaya Tengger Bromo
Menurut Emil, masyarakat Tengger adalah contoh nyata masyarakat adat yang konsisten menjaga tradisi leluhur. Bahkan di tengah tantangan zaman, mereka tetap kuat melestarikan kearifan lokal yang memiliki nilai spiritual dan persatuan.
Pemprov Jatim sendiri sudah mengimplementasikan berbagai kebijakan strategis, seperti pengembangan infrastruktur dan program desa wisata.
“Desa Ngadisari ini kami bayangkan bisa seperti Desa Panglipuran di Bali, menjadi desa budaya yang mendunia. Jalannya sudah rapi, tata ruangnya tertata. Tinggal kita isi dengan jiwa budayanya,” ujar Emil.
Emil juga menyinggung tentang Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) yang mendukung akses ke kawasan Bromo. Tapi, menurutnya, infrastruktur fisik harus diimbangi dengan penguatan nilai-nilai budaya.

Emil Dardak dan Fadli Zon menhadiri sembah kasada bumi
Baca juga: Turnamen Walikota Cup 2025 Jadi Panggung Bibit Muda Sepak Bola Probolinggo
SK Pengakuan Masyarakat Adat Tengger
Salah satu momen penting dalam resepsi ini adalah penyerahan SK Bupati tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Tengger. Emil menyebut ini sebagai milestone atau lompatan besar bagi penguatan ekosistem budaya di Jawa Timur.
“SK ini jadi bukti nyata penghargaan kita terhadap budaya lokal yang jadi fondasi hidup masyarakat,” jelasnya.
Baca juga: Rencana Relokasi Alun Alun Kota Probolinggo Picu Penolakan
Fadli Zon Budaya Adalah Kekuatan Bangsa
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengaku kagum dengan budaya masyarakat Tengger Bromo. Ia pun mendapat kehormatan dikukuhkan sebagai warga kehormatan sesepuh Tengger.
Fadli menegaskan bahwa Presiden Prabowo menunjukkan keseriusannya terhadap budaya dengan membentuk Kementerian Kebudayaan secara independen untuk pertama kalinya dalam 79 tahun terakhir.
“Budaya itu kekuatan kita. Kita negara super power dalam hal budaya. Keanekaragaman budaya Indonesia adalah mega-diversity yang tidak dimiliki bangsa lain,” kata Fadli.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga keharmonisan dalam keberagaman budaya sebagai modal sosial menuju masa depan yang lebih beradab.
Baca juga: Pemkot Probolinggo Tindak Lanjut Peretasan Akun Instagram Dinkes PPKB
Budaya Lokal Aset Nasional
Resepsi Yadnya Kasada di Bromo tidak sekadar perayaan adat, tapi juga menjadi simbol pengakuan budaya lokal sebagai aset nasional. Dengan sinergi antara Pemprov Jatim, Pemerintah Pusat, dan masyarakat adat, harapannya budaya Tengger Bromo bisa terus lestari, mendunia, dan menjadi inspirasi bagi pembangunan berbasis kearifan lokal.
Acara ini juga dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo, Forkopimda, serta Kepala Perangkat Daerah Jawa Timur. (wahyu/dny)