Budi Arie Diduga Terima Miliaran Rupiah dalam Kasus Judi Online

SUARAGONG.COM – Nama Budi Arie Setiadi, Menteri Koperasi dan UKM sekaligus mantan Menkominfo mencuat dalam persidangan kasus pemblokiran situs judi online yang melibatkan sejumlah mantan pegawai Kominfo. 

Baca Juga: Situs PeduliLindungi Diretas, Dialihkan ke Konten Judi Online

Diduga Budi Arie Menerima 50 Persen Keuntungan dari Melindungi Situs Judi Online

Dalam surat dakwaan yang dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 14 Mei 2025, jaksa menyebut bahwa Ketum Projo itu diduga menerima 50 persen dari keuntungan. Yang diperoleh dari praktik “penjagaan” situs judi online agar tidak diblokir. 

Pada Oktober 2023, ia disebut meminta Zulkarnaen Apriliantony, salah satu terdakwa, untuk mencari individu yang dapat mengumpulkan data situs judi online. 

Zulkarnaen kemudian memperkenalkan Adhi Kismanto kepada Mantan Menkominfo itu. Meskipun Adhi tidak lolos seleksi karena tidak memiliki gelar sarjana, ia tetap diterima bekerja di Kominfo. 

Atas atensi Menkominfo dan ditugaskan untuk mencari link atau website judi online yang akan dilaporkan untuk diblokir.

Dalam dakwaan, jaksa menyebut bahwa pembagian keuntungan dari praktik ini adalah 20 persen untuk Adhi Kismanto, 30 persen untuk Zulkarnaen Apriliantony, dan 50 persen untuk Budi Arie Setiadi.

Budi Arie Membantah

Menanggapi dakwaan tersebut, Budi Arie membantah keras keterlibatannya. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menerima uang dari praktik tersebut. 

Dan menyebut bahwa para terdakwa menggunakan namanya untuk mempermudah aksi mereka. Ia juga menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Menkominfo, ia aktif memberantas praktik perjudian online.

Tanggapan Rocky Gerung: Ujian Moral Terberat Prabowo dalam Memberantas Korupsi

Pengamat politik Rocky Gerung menilai kasus dugaan penerimaan “jatah” miliaran rupiah oleh Budi Arie Setiadi dalam skema judi online menjadi ujian moral terberat bagi Presiden Prabowo Subianto. 

Dalam upaya pemberantasan korupsi. Menurut Rocky, momentum ini sangat krusial untuk membuktikan bahwa komitmen anti-korupsi pemerintah. 

Bukan sekadar retorika, melainkan diterjemahkan ke dalam tindakan nyata tanpa pengecualian. 

Kasus ini masih dalam proses persidangan, dan belum ada keputusan hukum yang final. Budi Arie Setiadi belum ditetapkan sebagai tersangka. 

Dan belum dipanggil sebagai saksi dalam persidangan. Publik diharapkan menunggu hasil persidangan untuk mengetahui kebenaran dari dakwaan. (PGN)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News