Menurut Bunda Indah, stunting bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.
Ia menekankan pentingnya peran organisasi sosial yang dekat dengan masyarakat untuk mempercepat edukasi gizi dan perubahan pola asuh.
“Kami berharap NGO seperti GOW bergandengan tangan memerangi stunting. Ini bukan soal tinggi badan, tapi kualitas generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Stunting, katanya, merupakan kondisi gizi kronis yang mengancam tumbuh kembang anak secara menyeluruh. Jika dibiarkan, hal ini bisa melemahkan potensi bangsa.
Bunda Indah juga menyoroti target nasional menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2025.
Kabupaten Lumajang terus berupaya menekan angka ini melalui sinergi lintas sektor, kader kesehatan, dan edukasi keluarga.
“Masyarakat harus tahu bahaya stunting. Kita tidak bisa bekerja sendiri,” pungkasnya. Ia menegaskan pentingnya peran organisasi perempuan dalam menyentuh langsung lapisan masyarakat terbawah.
Baca Juga : Angka Stunting di Lumajang Turun, Bunda Indah Tegaskan Pentingnya Aksi Kolektif
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News