Type to search

Probolinggo

Bupati Arifin saat launching Satgas Daya di Desa Gemaharjo

Share
Bupati Arifin Launching Saruan Tugas Swadaya Penembakan Jalan Sungai Dan Jaringan Di Trenggalek

SUARAGONG.COM – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meluncurkan Satgas DAYA (Satuan Tugas Swadaya Penambalan Jalan, Sungai dan Jaringan) di daerahnya. Untuk pertama kalinya, Satgas DAYA ini diluncurkan di Kecamatan Watulimo untuk memulai bertugas melakukan penambalan jalan, sungai dan jaringan secara swadaya.

Bupati Arifin Launching Satgas Daya Penembakan Jalan Sungai Dan Jaringan Di Trenggalek

Ia merasa perlu menghidupkan lagi peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas infrastruktur yang dimiliki di tengah keterbatasan yang ada. Harapannya dengan aksi-aksi seperti ini nantinya selain dapat menjaga fungsi dan kualitas infrastruktur jalan, sungai dan jaringan, juga dapat menekan bahaya akibat kerusakan jalan.

Aksi penambalan jalan, irigasi dan jaringan ini akan menggunakan anggaran yang bersumber dari donasi yang digalang oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek, bekerjasama dengan BAZNAS Trenggalek.

“Untuk yang pertama diluncurkan di Kecamatan Watulimo, karena Satgas Daya ini sendiri terinspirasi dari sebuah komunitas G6MAN (Gerakan Penambalan Jalan) yang ada di Kecamatan ini. Sekelompok masyarakat yang beranggotakan dari berbagai kelompok masyarakat seperti pemuda di Watulimo melakukan aksi penambalan jalan secara swadaya sejak tahu 2020 lalu. Mereka melakukan ini karena bertujuan menjaga keselamatan pengguna jalan,” ungkap Bupati Arifin, Senin (07/07/2025).

Dari sini Pemerintah Kabupaten Trenggalek menginisiasi Satgas Daya dengan harapan bisa melakukan hal yang sama. Rencananya satgas ini akan diperluas dan nantinya kegotong royongan ini tidak hanya menggunakan anggaran donasi saja, namun bisa menggunakan pos APBD untuk aktivitas yang bersifat emergency.

“Kepada teman-teman Komunitas G6MAN (Gerakan Penambalan Jalan) yang sudah hadir terima kasih. Pagi hari ini kita mengawali, mengumumkan bahwa Trenggalek memiliki pasukan yang ini sukarela karena kekuatan Kabupaten Trenggalek ini adalah gotong royong. Namanya Satgas DAYA (Satuan Tugas Swadaya Penambalan Jalan, Sungai dan Jaringan),” imbuhnya.

Baca Juga : Pemkab Trenggalek Gelar Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi

Masyarakat Jadi Aktor Perubahan

Suami Novita Hardini ini menjelaskan jika Satgas ini dibentuk karena terinspirasi dari G6MAN yang ada di Kecamatan Watulimo. Pada dasarnya, di tempat-tempat lain juga ada yang seperti ini. Artinya, ada warga masyarakat yang tidak menunggu terjadinya satu perubahan tapi masyarakat itulah yang menjadi aktor-aktor perubahan.

“Ini harapannya untuk bisa mempercepat, karena kalau kita menunggu karena gak punya uang, gak ada anggaran, mau sampai kapanpun tidak punya uang, tidak punya anggaran. Kemudian harus direncanakan seperti ini, seperti itu dan yang menggarap harus dilelang, begini begitu, yang jatuh kadung banyak duluan,” tutur Mas Ipin sapaan akrabnya.

Baca Juga : Trenggalek Jalin Kerjasama Dengan Universitas Gyeongnam Namhae Korsel

Sumber Dana Satgas DAYA

Sumber dananya, sambungnya, dari donasi masyarakat dan bekerjasama dengan BAZNAS. Pihaknya juga mengumumkan, jika masyarakat bisa bersedekah yang nanti diniatkan untuk bersedekah. Menyingkirkan paku dari jalan saja pahalanya bukan main, apalagi ini memperbaiki jalan.

“Semoga jalannya semakin baik, semakin halus. Semoga yang jalan aman dan ini menjadi bagian dari jariah yang kita tanam. Kemudian saya senang, teman-teman tidak ada yang tanya ini ada gajinya atau tidak. Karena di saat-saat darurat seperti ini, kegotong royongan seperti ini yang perlu diutamakan. Yang penting ada bahan bakunya atau pendukungnya,” katanya.

Kedepannya, Satgas Daya yang Emergency bisa dibiayai dana Emergency dari APBD. Sedangkan yang akan digunakan saat ini adalah hasil dari donasi sedekah seluruh masyarakat Kabupaten Trenggalek, dan totalnya terkumpul sekitar Rp. 1,4 miliar.

Sementara itu Hardi, penasehat G6MAN menerangkan G6MAN atau yang dibaca geneman ini merupakan sebuah gerakan swadaya yang merupakan kesamaan dari Gerakan Nembel Jalan. Menurutnya gerakan ini terdiri dari berbagai komunitas yang menjadi satu satuan komunitas di Kecamatan Watulimo.

“G6MAN ini di inisiasi oleh teman-teman yang niatnya untuk membantu dan kolaborasi dengan pemerintah dalam rangka pengabdian kepada masyarakat. Segmennya terutama di penambalan infrastruktur jalan,” ujar Hardi.

Harapannya, lanjut Sekcam Watulimo itu ada kolaborasi antara komunitas, masyarakat dan juga pemerintah. Khususnya dalam rangka membantu proses perbaikan infrastruktur yang perlu penanganan cepat dan tepat.

Pagi itu Satgas Daya bersama dengan Pemerintah dan juga masyarakat di Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo melakukan aksi penambalan jalan. Kegiatan ini dilakukan secara swadaya bersama-sama. (mil/aye)

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *