Bupati Trenggalek Ikuti Peluncuran Nasional 80.000 Koperasi Merah Putih
Share

SUARAGONG.COM – Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, didampingi Forkopimda, mengikuti secara daring peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara nasional oleh Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto. Kegiatan ini digelar di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Kamis (24/07/2025).
Bupati Trenggalek Ikuti Secara Daring Peluncuran Nasional 80.000 Koperasi Merah Putih
Di Kabupaten Trenggalek, peluncuran Koperasi Desa Merah Putih (DMP) dan Kelurahan Merah Putih (KMP) telah dilakukan sebelumnya pada peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78, tepatnya 12 Juli 2025 lalu. Total terdapat 157 koperasi yang secara resmi di-launching oleh Bupati Arifin.
“Semoga sesuai dengan harapan Pak Presiden Prabowo, di mana Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bisa menjadi instrumen untuk melakukan pemerataan ekonomi di tingkat desa,” ucap Bupati Arifin.
Baca Juga :Jatim Jadi Provinsi Tercepat Selesaikan Koperasi Merah Putih
Trenggalek Masuk 10 Besar Tercepat Bentuk Koperasi Merah Putih
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek, Saniran, menyampaikan bahwa pembentukan koperasi DMP/KMP di Trenggalek telah mencapai 100% hingga batas akhir 31 Juni 2025. Kabupaten ini pun menempati peringkat ke-7 tercepat di Jawa Timur.
“Setelah akta pendirian selesai, dilanjutkan dengan kelengkapan izin dan penerbitan NPWP. Insya Allah sudah semuanya, mudah-mudahan tidak ada kendala,” ungkap Saniran.
Menurutnya, peluncuran secara nasional ini menjadi bagian dari program Presiden Prabowo. Pelaksanaan daring di setiap daerah wajib dilakukan di satu titik yang telah disepakati, dan Trenggalek memilih Pendopo Kabupaten sebagai lokasi resmi.
Baca Juga :Wali Kota Malang Ikuti Peluncuran Nasional 80.000 Koperasi Merah Putih
Fokus Pemantapan Kelembagaan Sebelum Berusaha
Saniran menegaskan bahwa tahap awal pelaksanaan koperasi difokuskan pada pematangan kelembagaan. Menurutnya, koperasi yang langsung menjalankan usaha tanpa dasar kelembagaan yang kuat berisiko gagal di tengah jalan.
“Yang utama adalah mematangkan kelembagaan. Jangan sampai mereka sudah usaha tapi belum ada fondasi yang jelas. Ini berisiko,” katanya.
Langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran rumah tangga (ART), rencana kerja, hingga rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, seperti RAPBD dan RKPD versi koperasi. Ia juga mendorong penyusunan rencana jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.
“Kalau kita ibaratkan, ini seperti membuat dashboard pesawat. Harus tahu landasan pacu dan jarak tempuh sebelum take off dan landing,” ucap Saniran.
Sumber Dana dan Prinsip Gotong Royong
Saniran menjelaskan bahwa sumber keuangan koperasi dapat berasal dari simpanan pokok dan wajib anggota, hibah, pinjaman, hingga penyertaan dari pihak ketiga. Namun, semua harus berpijak pada pondasi kelembagaan dan SDM yang mumpuni.
Secara nasional, peluncuran kelembagaan koperasi dilakukan Presiden RI Prabowo Subianto di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. Dalam arahannya, Prabowo menegaskan bahwa koperasi adalah bentuk perjuangan bersama mereka yang lemah.
“Konsep koperasi itu seperti lidi. Satu lidi lemah, tapi jika disatukan bisa menjadi kekuatan besar karena gotong royong,” tegas Presiden Prabowo dalam peluncuran nasional tersebut.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat ekonomi kerakyatan melalui koperasi di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia, termasuk di Trenggalek. (Mil/Aye)