Malang, Suaragong – Kepindahan Hakim Ziyech dari Chelsea menuju Al-Nassr tampaknya tak terbantahkan, setidaknya menurut beberapa sumber terpercaya, termasuk wartawan Italia, Fabrizio Romano. Pada hari Rabu (21/6/2023), Romano yakin bahwa transfer Ziyech ke klub Arab Saudi ini sudah berada di tahap final dengan status “here we go,” yang biasanya digunakan oleh Romano untuk mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah tercapai.
Namun, perjalanan Ziyech menuju klub barunya tidak berjalan mulus. Setelah kedua tim mencapai kesepakatan, Ziyech dijadwalkan menjalani tes medis di Al-Nassr, sebuah prosedur standar dalam setiap transfer. Sayangnya, laporan dari jurnalis Arab Saudi, Santi Arouna, menyebutkan bahwa Ziyech gagal melewati tes medis tersebut. Arouna menjelaskan bahwa kegagalan ini disebabkan oleh masalah yang terdeteksi pada lutut Ziyech, yang memang pernah mengalami cedera serius pada musim 2020/2021.
Masalah lutut ini menjadi kekhawatiran besar bagi Al-Nassr. Cedera tersebut membuat Ziyech harus absen selama 47 hari, dan menurut data dari Transfermarkt, itu adalah cedera dengan masa penyembuhan terlama yang pernah dialami pemain berusia 30 tahun ini. Kekhawatiran Al-Nassr cukup beralasan, mengingat cedera lutut bisa menjadi masalah kronis yang mengganggu performa seorang pemain dalam jangka panjang.
Kondisi Hakim Ziyech yang rentan cedera lutut ini juga menjadi faktor yang membuat beberapa klub besar lainnya ragu untuk merekrutnya. Sebelum Al-Nassr, Ziyech sempat dikaitkan dengan kepindahan ke Paris Saint-Germain (PSG) dengan status pinjaman. Namun, kesepakatan tersebut gagal terwujud, meski tanpa alasan yang jelas. Di tahun 2022, AC Milan juga sempat hampir merekrut Ziyech, tetapi tiba-tiba membatalkan proses transfer tersebut.
Baca juga : Diminati Arsenal dan Newcastle, James Maddison Pilih Tottenham
Jika Al-Nassr memutuskan untuk mundur dari kesepakatan karena keraguan terhadap kondisi fisik Ziyech, ini akan menjadi kegagalan transfer ketiga yang dialami pemain asal Maroko tersebut. Situasi ini membuat masa depan Ziyech semakin tidak pasti, mengingat usianya yang sudah memasuki kepala tiga dan riwayat cederanya yang cukup serius. Dalam dunia sepak bola yang semakin kompetitif, kondisi fisik yang prima menjadi syarat mutlak bagi setiap pemain yang ingin berkarier di level tertinggi, dan Hakim Ziyech kini harus membuktikan bahwa ia masih layak bermain di level tersebut. (riz/eko)