Type to search

Ekonomi News

China Mulai Longgarkan Tarif AS, Sementara Trump Tuntut Konsesi

Share
Ketegangan tarif antara Amerika Serikat dan China terus menjadi pusat perhatian global, dengan tanda-tanda potensi deeskalasi mulai terlihat.

SUARAGONG.COM – Ketegangan tarif antara Amerika Serikat dan China terus menjadi pusat perhatian global, dengan tanda-tanda potensi deeskalasi mulai terlihat. Meskipun saat ini Presiden Donald Trump memberikan sinyal yang beragam terkait hubungan kedua negara. Bagaimana kelanjutan drama series Tarif kedua negara ini?

China Longgarkan Tarif Beberapa Produk AS

Pada Jumat, laporan menyebutkan bahwa China secara diam-diam melonggarkan tarif atas beberapa produk semikonduktor dan farmasi dari AS, mengurangi tekanan terhadap sektor teknologinya. Dilansir dari laporan Bloomberg, melaporkan bahwa Beijing tengah mempertimbangkan pengurangan tarif pada alat medis dan bahan kimia asal AS.

Di tengah perkembangan tersebut, China tetap menunjukkan sikap publik yang tegas. Bahkan, ketika Trump mengklaim bahwa dirinya telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping — sebuah pernyataan yang kemudian dibantah langsung oleh Beijing.

“China dan AS TIDAK sedang melakukan konsultasi atau negosiasi terkait tarif. AS harus berhenti menciptakan kebingungan,” tulis Kedutaan Besar China di Washington melalui media sosial.

Baca Juga : WTO Soroti Dampak Tarif Trump: Perdagangan Global Terancam Menurun

Trump Justru Memperkeruh Suasana?

Namun, Trump kembali memperkeruh suasana pada Jumat sore. Di mana ia menyatakan bahwa dirinya tidak akan mencabut tarif kecuali China memberikan sesuatu yang “substansial” sebagai imbalan. Walau retorika keras terus terdengar, tanda-tanda pelonggaran tarif tersebut sempat mendorong optimisme di Wall Street, yang berharap akan ada deeskalasi ketegangan setelah berbulan-bulan ketidakpastian.

Dalam beberapa minggu terakhir, China telah menaikkan tarif impor produk AS dari 84% menjadi 125%, sementara tarif AS atas barang-barang China melonjak hingga sekitar 145% untuk sebagian besar produk. Kendati demikian, sinyal kompromi tetap menjadi sorotan utama pasar.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa kesepakatan perdagangan AS-Korea Selatan mungkin akan tercapai dalam waktu dekat. Dalam wawancara dengan Time pada Jumat, Trump mengungkapkan bahwa ia memperkirakan akan ada banyak kesepakatan perdagangan baru dalam tiga hingga empat minggu mendatang.

Baca Juga : Tarif 145% Trump Ancam Lumpuhkan Bisnis Kecil AS

Investor Was-Was

Selain itu, para investor juga memperhatikan berbagai kebijakan tarif lainnya, termasuk potensi penundaan dan pengecualian. Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan pengecualian atas bea masuk beberapa suku cadang otomotif, setelah sebelumnya menangguhkan tarif atas sejumlah produk teknologi konsumen, meskipun ia menegaskan bahwa sebagian tarif tetap akan diterapkan di masa depan.

Gedung Putih juga telah memerintahkan penyelidikan terkait impor truk, membuka kemungkinan tarif baru di sektor tersebut. Untuk saat ini, tarif dasar 10% yang mulai diberlakukan sejak 5 April tetap berlaku untuk semua barang impor terkait.

Berikut ini adalah perkembangan terbaru seiring dampak kebijakan tarif ini yang terus bergema di seluruh dunia. (aye)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *