Gaes !!! Circle Pertemananmu, Berpengaruh Pada Karaktermu

SUARAGONG.COM – Pernah nggak sih, kamu merasa kalau karakter dan kebiasaanmu banyak dipengaruhi oleh teman-teman di sekelilingmu? Kalau iya, itu nggak cuma perasaanmu saja, karena itu memang kenyataan. Circle pertemanan kita punya pengaruh besar terhadap siapa kita jadi, dan ini bisa terjadi baik secara sadar maupun tidak sadar.

Bayangkan kamu punya sekelompok teman yang hobi banget olahraga. Setiap akhir pekan, mereka sering ngajak kamu ikut lari pagi atau main basket. Lama-lama, kamu jadi terbiasa dengan aktivitas fisik, kan? Tanpa kamu sadari, kebiasaan ini mempengaruhi gaya hidupmu. Jadi, bisa dibilang circle pertemanan kamu secara langsung mempengaruhi pola hidup sehatmu.

Selain itu, pertemanan juga bisa memengaruhi cara pandangmu terhadap berbagai hal. Misalnya, kalau teman-temanmu punya minat yang sama dalam bidang musik atau film, kamu mungkin jadi lebih sering nonton film baru atau dengerin musik yang lagi tren. Ini bukan cuma tentang hobi, tapi juga tentang cara kamu melihat dunia. Kalau teman-temanmu sering diskusi tentang topik tertentu atau punya pandangan khusus, bisa jadi kamu juga terpengaruh dan mulai melihat hal tersebut dari sudut pandang yang sama.

Baca juga: 5 MBTI yang Kepribadiannya Susah Ditebak, Bikin Penasaran Terus!

Circle Pertemanan Mempengaruhi Kepribadian

Circle pertemanan juga bisa mempengaruhi kepribadianmu. Kalau kamu dikelilingi oleh orang-orang yang positif dan suportif, kemungkinan besar kamu juga akan mengembangkan sikap yang sama. Sebaliknya, jika kamu sering bergaul dengan orang-orang yang pesimis atau suka mengeluh, ini bisa membuatmu lebih mudah terpengaruh untuk memiliki pandangan yang sama. Energi dan sikap teman-temanmu secara langsung atau tidak langsung dapat membentuk cara pandangmu dan karaktermu.

Ada juga pengaruh dalam hal kebiasaan dan etika. Kalau teman-temanmu punya etika kerja yang tinggi dan selalu motivasi satu sama lain untuk mencapai tujuan, kamu mungkin akan terdorong untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya, kalau lingkunganmu tidak mendukung etika kerja yang baik, kamu mungkin merasa tidak termotivasi untuk berusaha keras. Circle pertemanan sering kali menjadi cermin dari kebiasaan dan prinsip-prinsip yang kamu anut dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, penting juga untuk diingat bahwa meski circle pertemanan bisa mempengaruhi karaktermu, kamu tetap punya kontrol penuh terhadap diri sendiri. Kamu bisa memilih untuk menyaring pengaruh-pengaruh yang datang dari lingkunganmu dan tetap mempertahankan jati diri yang sejati. Kadang-kadang, mengubah circle pertemanan menjadi hal yang positif bisa jadi langkah besar dalam pengembangan diri.

Jadi, next time kamu berpikir tentang siapa yang ada di sekelilingmu, ingatlah bahwa mereka tidak hanya menjadi temanmu, tapi juga mempengaruhi siapa kamu jadi. Pilihlah pertemanan yang membuatmu menjadi versi terbaik dari dirimu dan jangan ragu untuk menjalin hubungan dengan orang-orang yang membawa energi positif. Dengan begitu, kamu bisa terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bahagia. (rfr)