Type to search

Pemerintahan

2027 Defisit 0 Persen Mimpi Manis atau PR Berat?

Share
Prabowo dan gibran bersalaman dengan anggota pejabat lainnya Defisit 0 persen di 2027–2028

SUARAGONG.COM – Pak Prabowo kemarin berambisi defisit 0 persen di 2027–2028. Artinya, APBN musti pas 0, ga minus. Mungkin gak sih? Tapi, ada yang ngeragu, terutama dari CSIS. Kayak gimana sih perjalanan ambisi negara ini?

Emang Bisa APBN Tanpa Defisit?

Jadi gini, Pak Prabowo bilang supaya BUMN di bawah Danantara setor USD 50 miliar (sekitar Rp 808 triliun) ke kas negara setiap tahun biar APBN bisa impas alias defisit 0 persen di 2027–2028. Duit segitu mah gede tapi ya gitu deh, sangat besar dan ambitious banget lah! Tujuannya mulia biar negara punya anggaran yang balance, utang kecil, ekonomi stail.

Baca juga: Sri Mulyani Pastikan Target RAPBN 2026 Naik Tanpa Pajak Baru

CSIS Kayaknya Susah Deh

Nah, langsung aja nih CSIS melalui Riandy Laksono bilang, “Chill bro, hard to achieve.” Kenapa? Karena aset-aset yang dipegang Danantara itu kebanyakan Dana Pihak Ketiga (DPK) alias uang dari pihak lain yang diendapkan di bank milik negara. Jadi bukan duit perusahaan mereka sendiri yang bisa langsung dipake.

Lebih lanjut, gak semua aset itu produktif. Maksudnya, gak semua bisa dimonetisasi atau dijadiin duit secara cepat. Jadi kalau dipaksa setor sampai Rp 700–800 triliun,

“Bisa sih kalau dipaksa, tapi risiko besar dan bukan sustainable,” kata Riandy.

Mereka malah nyaranin lebih baik Danantara fokus dorong sektor usaha baru yang masih kosong potensi-nya. Biar nilai tambah ekonomi jadi maksimal daripada ngutang terus or ngerusak kas negara.

Baca juga: RAPBN 2026 Alokasi Daerah Hanya Rp 650T Anjlok 24,3%

Akhirnya Realistis atau Sekadar Mimpi?

Jadi kembali lagi cita-cita defisit 0 persen di 2027–2028 itu keren, makanya ambisius. Tapi fakta menyebutkan, kontribusi Danantara via asetnya itu no joke gak bisa secepat dan sebesar itu. Ngutang masih lebih wajar, asal sustainable.

Gimana gak sustainable? Karena kalau tiap tahun BUMN maksa setor gede, bisa dangdutan investasi mereka sendiri, bikin bisnis bengong, dan ujung-ujungnya impact ke ekonomi makro bisa buruk. Jadi, daripada forcing mending utang terkendali sambil investasi cerdas dan efisien, kan?

Baca juga: Sri Mulyani Siapkan Rp6,3 Triliun untuk Pembangunan IKN di RAPBN 2026

Jadi gaes, tagline-nya gini, mau APBN impas? Boleh, boleh banget namun perlu strategi, bukan tagline doang. Kontribusi Danantara itu promising tapi agak kebanyakan hype dibanding real deal. Lebih smart kalau fokus dulu bangun aset produktif, investasi di sektor baru, baru deh nanti pikir-pikir setor maksimal. Pokoknya, semua kembali ke game plan realistis, sustainable, tapi tetap optimis. (dny)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69