SUARAGONG.COM – Menjelang akhir tahun, permintaan ikan di berbagai wilayah terus meningkat. Namun, cuaca buruk yang melanda perairan Laut Jawa menjadi tantangan berat bagi para nelayan di Pelabuhan Ikan Brondong, Kabupaten Lamongan. Angin kencang dan gelombang tinggi membuat sebagian besar nelayan memilih untuk tidak melaut, kecuali kapal-kapal besar yang lebih mampu menghadapi kondisi ekstrem. Hal ini berimbas pada hasil tangkapan ikan yag menurun kini di pelabuhan.
Hasil Tangkap Ikan di Pelabuhan Brondong Menurun
Hasil tangkapan ikan pun jauh dari kata melimpah atau lebih menurun dari biasanya. Serta diterpa juga permintaan menjelang akhir tahun ini. Ikan kakap merah berukuran kecil mendominasi hasil tangkapan. Sementara ikan-ikan andalan seperti tuna dan tongkol jarang terlihat di pelabuhan. Situasi ini berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat, terutama para pekerja pelabuhan yang menggantungkan hidup dari sektor perikanan.
Suryati, seorang pekerja yang bertugas memilah ikan di Pelabuhan Ikan Brondong, mengaku jam kerjanya kini jauh lebih singkat dibandingkan biasanya. “Biasanya saya bekerja sampai pukul 12.00 WIB, tapi sekarang pukul 10.00 sudah pulang karena ikan yang masuk sedikit,” ungkapnya, Kamis (26/12/2024).
Ia juga menambahkan bahwa kapal-kapal kecil lebih memilih tidak melaut karena risiko yang terlalu tinggi. “Kalau begini terus, saya tidak tahu bagaimana nanti kami bertahan,” keluhnya.
Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan Utama
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa angin dengan kecepatan hingga 35 knot dan gelombang setinggi 2,5 meter diperkirakan masih akan melanda Laut Jawa dalam beberapa hari ke depan. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi pasokan ikan, tetapi juga memicu kenaikan harga di pasar lokal.
Seorang pedagang ikan di pasar setempat mengungkapkan, “Permintaan ikan menjelang akhir tahun ini tinggi, tapi pasokan sedikit. Kalau kondisi cuaca tetap seperti ini, harga ikan pasti naik.”
Baca Juga : Bapanas Ingatkan Pemda Perkuat Stok Pangan untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
Harapan untuk Solusi
Para nelayan dan pekerja pelabuhan berharap kondisi cuaca segera membaik sehingga mereka bisa kembali melaut dengan aman. Selain itu, mereka juga berharap pemerintah memberikan bantuan, seperti subsidi harga bahan bakar atau bantuan pangan, untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak.
“Kami sangat berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, karena kondisi ini sangat sulit bagi kami,” ujar Suryati.
Cuaca buruk di Laut Jawa menjadi pengingat akan tantangan berat yang dihadapi sektor perikanan, terutama di tengah musim akhir tahun yang seharusnya menjadi momen peningkatan aktivitas ekonomi. (Aye)
Baca Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News.