Cuaca Ekstrem Picu 7.000 Kasus ISPA di Jember
Share
SUARAGONG.COM – Perubahan musim penghujan di Kabupaten Jember memicu cuaca ekstrem. Yang mana berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Salah satu penyakit yang mengalami lonjakan tajam adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Jember.
Imbas Cuaca Ekstrem Akhir-Akhir ini Menyebabkan 7.000 Kasus ISPA di Jember
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Jember mencatat, sejak Juni hingga Oktober 2025, terdapat lebih dari 7.000 kasus ISPA di wilayah ini. Anak-anak usia 0–5 tahun menjadi kelompok paling rentan dengan sekitar 2.100 kasus. Disusul usia dewasa sebanyak 2.500 kasus, sementara sisanya berasal dari kelompok usia lainnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember, Akhmad Helmi Luqman, menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi pemicu utama menurunnya daya tahan tubuh masyarakat.
“Cuaca ekstrem membuat tubuh harus cepat beradaptasi, tapi tidak semua orang bisa. Akibatnya banyak yang terserang ISPA, terutama anak-anak dan lansia,” ujarnya saat mendampingi Bupati Fawait meninjau Puskesmas Panti, Minggu (26/10/2025).
Kasus ISPA terbanyak ditemukan di Kecamatan Sumberbaru, Sumbersari, dan Kasian, Puger. Ketiga wilayah tersebut disebut mengalami perubahan suhu paling ekstrem di Jember.
“Daerah seperti Kasian di Puger itu panas sekali, tapi tiba-tiba hujan deras. Perubahan suhu mendadak inilah yang sering menyebabkan tubuh tidak sempat beradaptasi,” tambah Helmi.
Meski belum ditemukan kasus influenza A seperti di beberapa kota besar di Indonesia, pemerintah daerah tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap perubahan cuaca dan menjaga imunitas tubuh.
Helmi menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala awal ISPA seperti batuk, pilek, dan demam. “Jika dalam dua sampai tiga hari kondisi tidak membaik, segera periksa ke puskesmas. ISPA bisa berkembang menjadi radang atau pneumonia,” ujarnya.
Baca Juga : 8 Penyakit Ini Bisa Sembuh Pakai Daun Pandan, Termasuk Diabetes!
Jaga Pola Hidup Sehat
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup sehat: cukup istirahat, berolahraga rutin, mengonsumsi vitamin, serta memastikan anak-anak memperoleh imunisasi lengkap untuk perlindungan tambahan terhadap penyakit pernapasan.
Sementara itu, BMKG menyebut wilayah selatan Jawa Timur, termasuk Jember, tengah mengalami fluktuasi suhu ekstrem — panas menyengat di siang hari dan hujan intens pada malam hari. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan, sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit musiman seperti ISPA, demam, dan alergi akibat perubahan suhu tajam. (Rio/Aye)

