Malang, suaragong.com – Kota Malang mengalami deflasi yang menunjukkan adanya penurunan daya beli masyarakat. Deflasi ini, meskipun tidak signifikan, memicu kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap perekonomian kota. Sebagai respons, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah merancang beberapa strategi untuk mengatasi isu ini dan mendorong pemulihan ekonomi regional Kota yang mempunyai ketahanan ekonomi di bidang pendidikan, niaga dan pangan.
Deflasi adalah suatu periode di mana harga-harga secara umum mengalami penurunan dan nilai uang bertambah. Ekonomi yang mengalami deflasi akan menunjukkan gejala harga-harga, gaji, dan upah menurun. Deflasi merupakan kondisi ekonomi yang merupakan kebalikan dari inflasi, ketika terjadi deflasi maka harga jasa dan barang-barang akan menurun, sedangkan ketika terjadi inflasi maka harga jasa dan barang-barang akan meningkat. Selain itu, bila deflasi terjadi akibat kurangnya jumlah uang yang beredar di masyarakat, sedangkan inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan cara menurunkan tingkat suku bunga.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, mengungkapkan bahwa penurunan daya beli masyarakat merupakan tantangan yang perlu ditangani secara serius. Deflasi ini tercermin dari penurunan harga barang dan jasa, yang menunjukkan bahwa masyarakat mungkin mengurangi konsumsi mereka akibat ketidakpastian ekonomi atau penghasilan yang menurun.
Salah satu strategi utama Pemkot Malang adalah meningkatkan frekuensi dan skala event-event lokal. Dengan mengadakan berbagai acara yang melibatkan banyak orang, seperti festival atau bazar, diharapkan terjadi perputaran uang yang lebih besar di masyarakat. Eko Promosi event akan ditingkatkan untuk menarik lebih banyak pengunjung dan peserta, sehingga bisa meningkatkan aktivitas ekonomi di kota. “Semakin banyak event yang diadakan, semakin banyak perputaran uang yang akan terjadi di masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Pemkot Malang juga akan mempercepat serapan anggaran belanja daerah. Ini bertujuan untuk meningkatkan pengeluaran publik yang secara langsung berdampak pada ekonomi lokal, terutama untuk sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Belanja daerah yang lebih tinggi diharapkan dapat meningkatkan permintaan terhadap produk dan layanan lokal, sehingga membantu meningkatkan daya beli masyarakat. Fokus pada UMKM penting karena sektor ini seringkali menjadi tulang punggung ekonomi lokal dan berperan besar dalam penciptaan lapangan kerja.
Strategi lainnya melibatkan dukungan langsung kepada UMKM. Pemkot Malang berencana untuk memanfaatkan berbagai program dan inisiatif untuk memperkuat sektor UMKM, termasuk pelatihan dan bimbingan dalam manajemen keuangan dan pemasaran. Dengan memperbaiki akses UMKM ke sumber daya dan pasar, diharapkan bisnis kecil ini dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap ekonomi kota.
Baca juga : Bawang Merah Turun, Kota Malang Deflasi 0,36% di Juni 2024
Dampak dari strategi ini diharapkan dapat terlihat dalam jangka pendek maupun panjang. Dalam jangka pendek, perputaran uang yang lebih besar melalui event dan belanja daerah diharapkan dapat merangsang konsumsi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Dalam jangka panjang, penguatan UMKM akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih baik.
Upaya-upaya ini merupakan bagian dari strategi pemulihan ekonomi yang lebih luas yang dihadapi oleh banyak kota di Indonesia. Dengan langkah-langkah ini, Pemkot Malang berusaha untuk memitigasi dampak deflasi secara sistematis dan memastikan bahwa masyarakat tetap memiliki daya beli yang cukup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Sementara itu, penting bagi pihak berwenang untuk terus memantau kondisi ekonomi dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini. (Ind)