Deflasi Terendah dalam 25 Tahun, Daya Beli Masyarakat Tertekan
Share

Suaragong.com – Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Februari 2025 mencatat inflasi Januari terendah dalam 25 tahun terakhir, yakni hanya 0,76 persen (year-on-year). Deflasi bulanan juga tercatat 0,76 persen, yang terdalam sejak Agustus 1999. Data deflasi dan inflasi ini memunculkan kekhawatiran terkait lemahnya daya beli masyarakat saat ini.
Deflasi terbesar disumbang oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, yang tercatat sebesar 9,16 persen dengan kontribusi 1,44 persen terhadap total deflasi bulanan. Penurunan tarif listrik akibat kebijakan diskon 50 persen menjadi penyebab utama. Sementara itu, komoditas seperti tomat, ketimun, tiket kereta api, dan tiket pesawat juga berkontribusi pada deflasi.
Di sisi lain, harga cabai merah dan ikan segar mendorong inflasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai rendahnya inflasi ini sebagai hasil sinergi kebijakan pemerintah dalam mengendalikan ekonomi.
Namun, asosiasi peritel melihat deflasi ini sebagai tanda lemahnya daya beli masyarakat, yang tercermin dari perubahan perilaku konsumen yang cenderung memilih produk murah. Para pengusaha ritel khawatir, jika tren ini berlanjut, maka kinerja industri dan sektor ritel akan semakin tertekan, berpotensi memicu pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca Juga : Gaes !!! Daya Beli Terpuruk, Pedagang Pasar Tradisional Merana
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News