Suaragong – Dalam percakapan sehari-hari tentang kesehatan mental, kita sering mendengar istilah “delusi” dan “halusinasi”. Dua konsep yang sering dikaitkan dengan gangguan mental seperti skizofrenia, psikosis, atau gangguan bip*lar. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara delusi dan halusinasi, dan bagaimana keduanya mempengaruhi kehidupan seseorang?
Apa Itu Delusi?
Delusi adalah keyakinan yang salah atau tidak masuk akal yang tetap teguh meskipun ada bukti yang jelas atau kontradiksi dengan kenyataan. Contohnya, seseorang mungkin percaya bahwa dia adalah seorang pahlawan yang memiliki kekuatan super. Atau bahwa seseorang atau sesuatu sedang mengawasinya secara diam-diam. Delusi dapat bervariasi dari ide yang tidak berbahaya hingga yang sangat paran*id atau grandiose.
Contoh konkretnya adalah ketika seseorang yakin bahwa dia sedang dipantau oleh pemerintah melalui mikrofon yang disembunyikan di dalam rumahnya. Meskipun tidak ada bukti fisik yang mendukung keyakinan ini. Delusi biasanya tidak dapat dipengaruhi oleh logika atau bukti nyata. Dan dapat menyebabkan individu merasa sangat terganggu atau terancam.
Apa Itu Halusinasi?
Sementara itu, halusinasi adalah persepsi yang salah tentang sesuatu yang tidak ada. Ini bisa berupa pendengaran, penglihatan, penciuman, atau indera lainnya yang “mengalami” sesuatu yang sebenarnya tidak ada di lingkungan fisik. Halusinasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Mulai dari mendengar suara yang tidak ada orang lain yang bisa dengar, melihat gambaran yang tidak ada. Atau bahkan merasakan sentuhan meskipun tidak ada sentuhan fisik yang terjadi.
Sebagai contoh, seseorang mungkin mendengar suara-suara yang memanggil namanya padahal tidak ada orang lain di sekitarnya. Atau melihat bayangan orang atau binatang yang sebenarnya tidak ada di sana. Halusinasi ini seringkali sangat nyata bagi penderitanya dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari serta kualitas hidup mereka.
Baca juga : Pentingnya Memahami Kesehatan Mental Remaja
Perbedaan dan Dampaknya
Perbedaan mendasar antara delusi dan halusinasi terletak pada sifatnya: delusi adalah keyakinan yang salah, sedangkan halusinasi adalah persepsi yang salah. Keduanya dapat muncul bersama-sama atau secara terpisah tergantung pada jenis gangguan mental yang dialami oleh seseorang.
Dalam kebanyakan kasus, delusi dan halusinasi adalah gejala dari gangguan psikotik seperti skizofrenia atau gangguan berkepribadian ganda dengan gejala psikotik. Kedua gejala ini dapat sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang, membuatnya sulit untuk berfungsi dengan normal dalam pekerjaan, sekolah, atau hubungan sosial.
Penanganan dan Dukungan
Penting untuk diingat bahwa delusi dan halusinasi bukanlah pilihan atau kontrol yang dipilih seseorang, tetapi merupakan gejala dari gangguan kesehatan mental yang serius. Pengobatan biasanya melibatkan kombinasi dari obat-obatan, terapi psikologis, dan dukungan sosial.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memberikan dukungan kepada individu yang mengalami gangguan psikotik. Mengedukasi diri tentang gangguan ini, memahami gejalanya, dan mendukung upaya untuk mendapatkan perawatan yang tepat adalah langkah-langkah penting dalam membantu mereka yang membutuhkan.
Dengan lebih memahami perbedaan antara delusi dan halusinasi, diharapkan kita dapat lebih peduli dan empati terhadap individu yang menghadapi tantangan ini. Penerimaan dan dukungan adalah kunci untuk membantu mereka memanage gejala mereka dan membangun kualitas hidup yang lebih baik. (rfr)