SUARAGONG.COM – Di tengah gemuruh modernisasi, Desa Adat Walasigi di Buton, Sulawesi Tenggara, berdiri kokoh sebagai penjaga tradisi luhur Indonesia. Dengan lanskap alam yang memukau, budaya yang kaya, dan masyarakat yang ramah, Walasigi telah mencuri perhatian dunia sebagai salah satu desa wisata inspiratif pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Desa Adat Walasigi: Sejarah dan Filosofi
Nama “Walasigi” yang berarti “rumah tinggi” merujuk pada rumah panggung khas desa ini. Setiap rumah dibangun tanpa menggunakan paku, melambangkan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Desa yang diyakini berdiri sejak abad ke-15 ini diwarisi dari nenek moyang masyarakat Buton yang bermigrasi dari pegunungan sekitar.
Eksistensi Walasigi semakin diakui setelah masuk dalam 50 nominator desa wisata terbaik di ADWI 2024. Pada puncak acara yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Walasigi dianugerahi penghargaan sebagai salah satu desa wisata inspiratif.
“Desa wisata adalah wajah Indonesia yang sesungguhnya, tempat tradisi dan modernitas berpadu untuk menciptakan pengalaman pariwisata yang berkelanjutan,” ujar Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, dalam sambutannya.
Daya Tarik Utama Desa Walasigi
- Arsitektur Otentik
Rumah panggung khas Walasigi mencerminkan seni dan filosofi lokal, menghadirkan suasana yang tenang dan menyatu dengan alam sekitar. - Kekayaan Budaya
Ritual adat seperti Molulo (tarian syukur atas panen melimpah) dan Posuo (upacara kedewasaan perempuan) menjadi daya tarik utama, dikemas sebagai atraksi wisata yang mendidik. - Kerajinan Tradisional
Desa ini terkenal dengan anyaman daun pandan dan kain tenun khas yang menjadi suvenir favorit. Wisatawan dapat menyaksikan langsung proses pembuatannya. - Pesona Alam
Dikelilingi perbukitan hijau, sungai jernih, dan udara segar, Walasigi adalah surga bagi pecinta alam. Kegiatan trekking, homestay berbasis adat, dan eksplorasi kehidupan lokal menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Baca Juga : Gaes !!! Mengenal dan Menjelajahi Desa Adat Bena Flores
Menghadapi Tantangan dan Masa Depan Walasigi
Pengakuan di ADWI 2024 membuka peluang besar bagi Walasigi untuk bersaing di kancah pariwisata global. Namun, tantangan seperti pengembangan infrastruktur, pelestarian budaya, dan pelatihan sumber daya manusia masih menjadi pekerjaan rumah.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata menjadi kunci agar Walasigi terus relevan di tengah dinamika pariwisata modern. Desa ini diharapkan tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga pusat pelestarian budaya yang dihormati.
Desa Walasigi adalah bukti bahwa harmoni tradisi dan modernisasi dapat tercapai. Dengan filosofi mendalam, budaya kaya, dan masyarakat yang bersemangat, Walasigi tidak hanya menawarkan keindahan, tetapi juga inspirasi.
“Nikmati keindahan Walasigi, di mana masa lalu, masa kini, dan masa depan berpadu dalam harmoni,” sebuah ajakan yang menggugah rasa penasaran dan hati. Bagi siapa pun yang ingin menyelami keunikan tradisi Indonesia, Walasigi adalah pilihan yang tak boleh dilewatkan. (Aye/SG).
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News