Desa Nglanggeran: Mutiara Pariwisata Berbasis Keberlanjutan
Share

SUARAGONG.COM – Indonesia, dengan beragam keindahan alam dan budaya, terus menunjukkan potensinya sebagai surga pariwisata dunia. Salah satu buktinya adalah Desa Wisata Nglanggeran di Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta. Desa ini tidak hanya memukau dengan panorama eksotis, tetapi juga menjadi pelopor dalam pariwisata berbasis keberlanjutan yang diakui dunia internasional.
Keindahan Budaya dan Alam dari Desa Nglanggeran, Geopark Gunung Sewu
Terletak di kawasan Geosite Gunung Sewu, yang telah menjadi bagian dari Unesco Global Geopark sejak 2015, Desa Nglanggeran menyimpan daya tarik utama berupa gunung api purba. Gunung ini berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut dengan luas 48 hektare, menawarkan pemandangan memukau, terutama saat matahari terbit dan terbenam. Keindahan ini menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Namun, keistimewaan Nglanggeran tak hanya terbatas pada pesona alamnya. Sejak 2007, desa ini mengembangkan paket wisata edukasi yang memberikan pengalaman unik bagi pengunjung. Wisatawan dapat mempelajari tradisi lokal, bertani secara berkelanjutan, serta berinteraksi langsung dengan masyarakat yang ramah dan inovatif. Pendekatan ini menjadikan Nglanggeran bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga pusat edukasi berbasis kearifan lokal.
Prestasi Mendunia
Pada 2 Desember 2021, Desa Nglanggeran menorehkan sejarah saat dinobatkan sebagai Best Tourism Village dalam Sidang Umum UNWTO ke-24 di Madrid, Spanyol. Penghargaan bergengsi ini diraih setelah menyisihkan 44 desa dari 32 negara. Penilaian dilakukan berdasarkan sembilan kriteria, termasuk keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta pelestarian budaya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kala itu, Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan rasa bangganya. “Desa Wisata Nglanggeran adalah destinasi kelas dunia. Penghargaan ini mencerminkan harmoni antara masyarakat, pengelola, dan pemerintah daerah dalam mendorong pariwisata sebagai penggerak pembangunan desa,” ujarnya.
Sebelumnya, pada 2017, desa ini juga meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik ASEAN. Dengan capaian tersebut, Nglanggeran membuktikan bahwa desa kecil di Yogyakarta mampu bersaing di panggung internasional.
Baca Juga : Gaes !!! 10 Geopark di Indonesia Yang Diakui UNESCO
Kesuksesan Desa Nglanggeran tak lepas dari tata kelola berbasis keberlanjutan. Dalam penghargaan UNWTO, desa ini dinilai unggul dalam konservasi sumber daya alam dan budaya, inovasi wisata edukasi, serta pemerataan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Dengan model pengelolaan yang melibatkan masyarakat secara aktif, desa ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga setempat. Di tengah upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi, keberhasilan Nglanggeran menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.
Harapan ke Depan
Keindahan alam, kearifan lokal, dan inovasi berkelanjutan telah menjadikan Desa Nglanggeran sebagai destinasi unggulan. Harapannya, desa ini terus menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya, sehingga tetap menjadi contoh nyata bahwa pariwisata berbasis desa dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan. (Aye)
Baca Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News.