Type to search

Malang Peristiwa

Di Balik Ramainya Pedagang Kecil Jalan Veteran Malang

Share
Fenomena pedagang keliling kian menjamur di Kota Malang, khususnya di kawasan Jalan Veteran, dekat Universitas Brawijaya (UB).

SUARAGONG.COM – Fenomena pedagang keliling kian menjamur di Kota Malang, khususnya di kawasan Jalan Veteran, dekat Universitas Brawijaya (UB). Sepanjang jalan tersebut, banyak ditemui pedagang kopi dan usaha kecil lain yang mangkal hanya berjarak 3–5 meter satu sama lain, dengan sasaran utama mahasiswa. Kondisi ini diperparah dengan keberadaan parkir liar yang ikut memenuhi badan jalan dan trotoar.

Pedagang Kecil Jalan Veteran Keluhkan Penertiban Tak Merata

Meski beberapa hari lalu Satpol PP sempat melakukan penertiban, fenomena tersebut tidak serta merta hilang. Trotoar yang seharusnya difungsikan sebagai jalur pejalan kaki pun beralih menjadi lokasi jualan.

Tim Suaragong yang turun ke lapangan pada Rabu (27/8) mewawancarai beberapa pedagang di kawasan tersebut. Mas Supra, salah satu pedagang kopi, menilai sweeping yang dilakukan pemerintah haruslah adil.

“Kalau memang harus steril, ya semua aktivitas ditindak. Jangan hanya pedagangnya yang diincar, sedangkan parkir liar di sini bisa sampai lima jam dibiarkan,” ujarnya.

Supra mengaku, kawasan Jalan Veteran dipilih karena strategis dan ramai mahasiswa. Menurutnya, banyak pedagang kecil tidak punya pilihan selain berjualan di sana. Jika harus pindah ke tempat resmi, mereka harus membayar sewa, sementara keuntungan dari jualan kopi keliling sangat terbatas.

“Di sini lebih ramah buat pedagang kecil. Kalau pindah ke tempat lain, harus mikir biaya sewa, izin, belum lagi kadang ada penarikan fiktif atau premanisme. Itu bikin rugi,” tambahnya.

Baca Juga : Dishub Kota Malang Tata Arus Lalu Lintas untuk Antisipasi Kegiatan Maba UB 2025

Sitaan Barang Hingga Panggilan Sidang Tipiring

Selain itu, Supra kesusahan bila terjadi penyitaan barang dagangan pada saat penertiban. Mulai dari baterai, payung jualan, hingga peralatan kecil lainnya. Hal ini, katanya, menyulitkan pedagang untuk kembali berjualan. Belum lagi harus menunggu panggilan untuk bisa membawa pulang alat-alatnya.

“Baterai sering disita, jadi buat jualan lagi agak susah pindah-pindah. Belum lagi kami harus ikut sidang tipiring buat ambil barang. Jadi selama nunggu panggilan, ya pendapatan terganggu,” tegasnya.

Penindakan dan Pengawasan Merata Jadi Kunci?

Senada dengan itu, Mas Obi, pedagang lainnya, juga berharap penindakan dilakukan merata. Menurutnya, parkir liar di sepanjang Jalan Veteran juga sudah menjamur dan tak kalah mengganggu dibandingkan pedagang.

“Lebih baik dikomunikasikan lagi. Jangan hanya pedagang yang kena, tapi juga parkir sembarangan di sini ditertibkan. Barang teman-teman juga banyak yang ikut disita, dari sendok es batu sampai payung. Yang paling sering ya baterai,” katanya.

Obi menambahkan, alasan ia memilih berjualan di Jalan Veteran adalah faktor lokasi yang dekat dengan mahasiswa. Dengan sistem jualan kecil dan takeaway, ia merasa mustahil menyewa tempat resmi karena tidak akan menutup modal.

“Kalau sewa tempat, rugi di tempatnya. Untungnya kecil, malah nggak bisa balik modal,” ujarnya.

Baca Juga : Malang Padat saat Musim Maba, UB Terapkan Strategi Khusus

Berharap Ruang Dialog dan Solusi Bersama dengan Pemerintah

Baik Supra maupun Obi berharap pemerintah membuka ruang dialog dengan para pedagang kecil. Mereka menegaskan tidak menolak aturan, tetapi ingin solusi yang adil agar kepentingan pedagang kecil tetap diperhatikan tanpa mengorbankan ketertiban kota.

“Harapannya ada komunikasi dan arahan. Kalau memang tidak boleh di sini, ya harus jelas kami diarahkan ke mana,” pungkas Supra.

Ternyata banyak PR dibalik fenomena ini, Banyak hal yang perlu ditindaki selain penertiban yang selama ini dilakukan faktor dan latar belakang perlu di cari tahu dan dibenahi, dari pihak pedagang atau pemerintah. Ya semoga saja dialog bisa dilakukan sehingga lebih teratur lagi! (Aye/sg)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69