Type to search

Pendidikan Peristiwa Surabaya

Diapresiasi Cak Hasan, Kakak Beradik Disabilitas Wisuda Bersamaan di Unesa

Share
Savira dan Fajar, Kakak Beradik Disabilitas yang Ukir Sejarah Wisuda Bersama di Unesa

SUARAGONG.COM – Kisah inspiratif datang dari panggung Wisuda ke-117 Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Selasa (11/11/2025). Lima mahasiswa penyandang disabilitas resmi diwisuda, membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi akademik. Savira dan Fajar, Kakak Beradik Disabilitas yang Ukir Sejarah Wisuda Bersama di Unesa

Savira dan Fajar, Kakak Beradik Disabilitas yang Ukir Sejarah Wisuda Bersama di Unesa

Kelima wisudawan tersebut adalah :

  • Fariha (Prodi S-1 Pendidikan Tata Busana),
  • Okticha Farra Nabilla Elingga (Prodi S-1 Pendidikan Tata Boga),
  • Alisa Sidqi Maulida (Prodi S-1 Pendidikan Tata Rias),
  • R. Muhammad Fajar Santoso (Prodi S-1 Pendidikan Sejarah), dan
  • RR. Savira Ayu Mukti (Prodi S-2 Pendidikan Bahasa dan Sastra).

Dari kelimanya, dua nama terakhir mencuri perhatian publik karena merupakan kakak beradik penyandang disabilitas tunadaksa yang menjalani wisuda secara bersamaan. Perjalanan keduanya menuju kelulusan bukan hal mudah, namun penuh semangat, ketekunan, dan dukungan keluarga.

“Tantangannya memang menuntut kami beradaptasi dengan lingkungan dan materi kuliah. Selain itu, saya juga bekerja sebagai editor, jadi harus pandai membagi waktu,” ungkap Savira.

Savira mengaku bangga bisa mempersembahkan toga magisternya kepada orang tua. Kesuksesan ini, katanya, merupakan hasil dari kerja keras, doa, dan dukungan keluarga yang tak pernah berhenti percaya pada kemampuannya.

Baca Juga : Rektor Unesa Kewalahan, Lulusan Langsung Diserap Program MBG

Tumbuh Bersama dalam Keterbatasan

Sang ibu, Edi Kristanti, menuturkan bahwa sejak kecil kedua anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi dan gemar membaca. Ia tak kuasa menahan haru saat menyaksikan keduanya naik ke panggung wisuda.

“Kami sebagai orang tua terus mendukung perjalanan studi dan karier mereka. Sejak kecil, saya tekankan agar percaya diri dan mandiri,” ujarnya dengan bangga.

Keberhasilan Savira dan Fajar menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan tidak membatasi mimpi. Melalui dukungan keluarga dan lingkungan kampus yang inklusif, keduanya berhasil membuktikan bahwa semangat belajar dan tekad kuat mampu menembus segala keterbatasan.

Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. atau yang akrab disapa Cak Hasan, turut memberikan apresiasi atas perjuangan kedua lulusan tersebut.

“Kesuksesan bukan hanya milik mereka yang tidak memiliki keterbatasan, tetapi milik mereka yang terus belajar dan berjuang. Savira dan Fajar adalah bukti nyata semangat itu,” ujar Cak Hasan.

Beasiswa Studi Lanjut S3

Sebagai bentuk penghargaan, Cak Hasan memberikan beasiswa studi lanjut program doktor (S-3) kepada Savira dan beasiswa program magister (S-2) kepada Fajar.

“Ini harus menjadi motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi. Di balik prestasi selalu ada perjuangan, dan Unesa akan terus menghargai setiap perjuangan mahasiswanya,” tegasnya.

Kisah Savira dan Fajar menjadi cerminan nyata nilai-nilai “tangguh dan berdampak” yang diusung Unesa, sekaligus mengingatkan bahwa pendidikan inklusif mampu membuka jalan bagi siapa pun untuk sukses — tanpa batas. (Wahyu/Aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69