Walau Dibilang Haram, Blizzard Audio Malang Justru Panen Orderan Sound Horeg
Share

SUARAGONG.COM – Meski polemik soal sound horeg tengah jadi sorotan usai keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, rupanya tidak semua pihak terdampak. Justru, Blizzard Audio Malang, salah satu penyedia sound horeg ternama di Kota Malang, mengaku tetap kebanjiran order.
Ditegaskan Haram dalam Fatwa MUI, Blizzard Audio Malang Justru Panen Orderan Sound Horeg
Hal ini diungkapkan langsung oleh pemilik Blizzard Audio, Devid Stefan, yang juga tergabung dalam Paguyuban Sound Malang Bersatu. Ia menegaskan, sejak fatwa MUI Jatim keluar pada 12 Juli 2025 lalu, tidak ada satu pun klien yang membatalkan pesanan.
“Mulai bulan Juli sampai bulan September ini sudah full pesanan. Sejauh ini tidak ada dampak dari adanya fatwa, masih terus berlangsung,” ujar Devid saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (15/7/2025).
Baca Juga : Abaikan Fatwa Haram Pengusaha Sound Horeg Malang Tetap Jalan
Hormati Fatwa, Tapi Tetap Jalan
Meski demikian, Devid menegaskan bahwa dirinya tetap menghormati fatwa MUI dan sikap para kiai. Ia menilai isi fatwa tersebut masih wajar dan masuk akal, karena yang dilarang adalah penggunaan sound horeg yang melampaui batas wajar dan menimbulkan kemudaratan.
“Bagaimanapun bentuknya kami tetap menghormati apa yang dikeluarkan oleh MUI, maupun yang dikeluarkan harus sendiko dawuh dengan para kiai dan ulama,” ucapnya.
Tidak Semua Sound Horeg Itu Negatif
Devid menambahkan, publik selama ini terlalu fokus pada sisi negatif dari sound horeg. Padahal, menurutnya, ada dampak ekonomi positif dari parade-parade dengan sound system besar ini. Mulai dari pengisi acara, UMKM sekitar, hingga penyedia jasa seperti dirinya ikut terdongkrak.
“Cuma selama ini yang dinilai dari sisi negatifnya. Tidak melihat realitas di lapangan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan fatwa MUI, karena menurutnya semua bentuk kegiatan pasti memiliki potensi menimbulkan gangguan, tergantung bagaimana penyelenggara mengelolanya.
“Kalau saya berpikir kegiatan apapun pasti ada faktor-faktor atau unsur-unsur mengganggu pasti ada. Kalau menurut saya fatwa tersebut masih relevan lah,” pungkasnya.
Meskipun polemik belum sepenuhnya reda, Blizzard Audio menunjukkan bahwa sound horeg tetap punya tempat di tengah masyarakat—asal digunakan secara bijak dan tak melanggar aturan. (nif/aye)