SUARAGONG.COM – Surya Utama atau dikenal dengan Uya Kuya, selebriti yang kini juga menjabat sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), baru-baru ini menerima pesan mengejutkan dari seorang netizen bernama Erni, yang menghubunginya melalui Instagram. “Saya Erni warga Purwakarta, suami saya jadi korban judi online. Harta kami habis. Sekarang kami dikejar hutang pinjol sebesar Rp 182 juta. Saya minta Mas Uya sebagai anggota DPR untuk membayar setidaknya Rp 120 juta saja,” tulis Erni dalam DM kepada Uya.
Terkejut dengan permintaan tersebut, Uya Kuya merespons dengan membuat unggahan di Instagram yang menunjukkan keheranannya sekaligus mengklarifikasi beberapa hal. Dalam unggahan tersebut, Uya menjelaskan bahwa daerah pemilihannya adalah Jakarta 2, yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri. Artinya, warga Purwakarta seperti Erni sebenarnya tidak bisa memilihnya dalam pemilu. Uya juga menegaskan bahwa ia adalah anggota DPR RI, bukan DPRD, sementara yang menjadi anggota DPRD adalah istrinya. Hal ini berarti peran dan tanggung jawab mereka berbeda dalam cakupan yang diatur sesuai dengan wilayah dan tingkat pemerintahan masing-masing.
Selain itu, Uya menyatakan bahwa ia baru menyadari bahwa beberapa orang memiliki persepsi keliru mengenai tugas anggota DPR. Sebagai wakil rakyat di tingkat nasional, tugas DPR RI lebih berfokus pada pembuatan undang-undang, pengawasan terhadap kebijakan pemerintah, dan penganggaran, bukan membantu secara langsung membayar hutang pribadi akibat judi online atau masalah keuangan individu lainnya. Ia juga meluruskan bahwa pemilu berikutnya tidak diadakan tahun depan, melainkan pada tahun 2029, sehingga ancaman Erni untuk tidak memilihnya tidak relevan dalam waktu dekat. Uya bahkan bercanda dengan menyarankan agar Erni menghubungi anggota DPR yang sesuai untuk daerah Purwakarta, yaitu @bramastavrl.
Unggahan Uya Kuya ini segera menarik perhatian netizen dan menjadi bahan diskusi di media sosial. Banyak yang merasa pesan dari Erni mencerminkan kesalahpahaman sebagian masyarakat mengenai tugas anggota DPR. Beberapa pengguna media sosial bahkan menyoroti betapa harapan masyarakat terhadap wakil rakyat terkadang disertai dengan ekspektasi yang tidak realistis, terutama dalam hal bantuan keuangan langsung untuk masalah pribadi. Kasus ini juga menyoroti pentingnya edukasi publik mengenai peran dan tanggung jawab anggota DPR dan DPRD, agar masyarakat dapat memahami batasan dan cakupan kerja para wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan.
Baca juga : Artis Sekaligus Politisi, Puput Novel Tutup Usia
Bagi Uya, pengalaman ini menunjukkan bagaimana keterlibatannya dalam politik sering kali memunculkan berbagai permintaan yang tidak terduga dari masyarakat. Meski demikian, ia memilih untuk merespons pesan tersebut dengan nada yang santai dan humoris, sambil tetap memberikan klarifikasi yang informatif. Sikap Uya ini mendapat apresiasi dari para pengikutnya yang merasa bahwa keterusterangan dan gaya komunikasinya membantu memberikan edukasi ringan tentang peran DPR.
Secara keseluruhan, respons Uya Kuya terhadap DM tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih membutuhkan pemahaman lebih dalam tentang tugas dan wewenang para wakil rakyat. Dengan adanya kejadian ini, diharapkan masyarakat semakin paham bahwa wakil rakyat memiliki tanggung jawab di bidang kebijakan dan pengawasan, bukan dalam hal penyelesaian masalah keuangan pribadi. Kasus ini juga menjadi pengingat bagi para politisi untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar hubungan antara wakil rakyat dan rakyat menjadi lebih jelas dan saling memahami. (duh)