Dindik Jatim Harap Sekolah Swasta Siapkan Kuota 10 Persen
Share

BATU, SUARAGONG.COM – Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur antisipasi kuota dalam penerimaan murid baru tingkat SMA/SMK di Jawa Timur (Jatim). Diketahui bahwa Dindik belum mampu menampung seluruh lulusan SMP. Dari total kebutuhan, kapasitas kuota sekolah negeri di Provinsi Jawa Timur tidak mencapai 50 persen dari total kelulusan. Maka dengan kondisi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengimbau Sekolah Swasta untuk berkonstribusi. Dengan Menyediakan Minimal 10 Persen Kouta Siswa Jatim. Karena keterbatasan daya tampung di sekolah negeri sudah menjadi perhatian serius pihaknya.
Dindik Jatim Dorong Sekolah Swasta Sediakan Kuota 10 Persen untuk Siswa Kurang
Sehingga Untuk mengatasi hal itu pihaknya mengajak sekolah-sekolah swasta agar turut berperan aktif menampung siswa. khususnya dari keluarga prasejahtera. Sehingga tidak ada anak yang putus sekolah hanya karena persoalan biaya.
Masalah daya tampung sekolah negeri ini juga dikhawatirkan akan menimbulkan banyaknya anak-anak yang berpotensi tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Jangan sampai ada anak-anak kita yang tidak bisa melanjutkan pendidikan hanya karena tidak tertampung di sekolah negeri. Kita ingin pastikan mereka tetap mendapat pendidikan yang layak dan berkualitas,” ujarnya saat sosialisasi Sistem Penerimaan Murid Baru SMAN, SMKN, dan SLBN di Hotel Batu Suki, Rabu 16 April 2025.
Baca Juga : Pemkot Malang Siap Realisasikan Sekolah Rakyat
Dorong Sekolah Swasta Buka Kouta Khusus
Untuk itu, mantan Pj Wali Kota Batu ini langsung mengajak berdiskusi bersama pengurus MKKS Swasta. Hal ini guna mendorong sekolah-sekolah swasta membuka kuota khusus minimal 10 persen bagi siswa terutama dari keluarga kurang mampu. Ia menegaskan, sekolah swasta diharapkan tidak hanya membuka ruang pendaftaran, tetapi juga menyiapkan skema beasiswa agar beban biaya pendidikan tidak menjadi kendala.
“Kami minta sekolah-sekolah swasta ini memberi ruang untuk anak-anak prasejahtera, minimal 10 persen di masing-masing sekolah. Harapannya, mereka tidak hanya diterima, tapi juga mendapat dukungan biaya melalui program beasiswa. Sehingga hak mendapatkan pendidikan berkualitas bisa didapatkan,” ujarnya.
Harapannya, tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, namun juga memperkuat sinergi antara pemerintah dengan sekolah swasta dalam memastikan hak pendidikan bagi seluruh anak di Jawa Timur terpenuhi. Ia berharap kerja sama bisa berjalan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.
“Anak-anak kita berhak mendapatkan masa depan yang cerah melalui pendidikan, entah itu di sekolah negeri maupun swasta. Pemerintah harus hadir untuk memastikan tidak ada yang terlewat,” ujarnya.
Baca Juga : Madura Masih Ogah Sekolah? Abdul Halim Gencarkan Program Cinta Sekolah
Rencana Konkret Dengan Sekolah Swasta
Rencana konkret pertemuan lanjutan dengan pengelola sekolah swasta pun telah disusun. Aries menyebutkan, pertemuan tersebut akan menjadi forum diskusi teknis untuk merinci skema penerimaan, mekanisme beasiswa, serta monitoring keberlangsungan pendidikan siswa prasejahtera di sekolah swasta.
“Jangan sampai ada lagi lulusan SMP yang berhenti di tengah jalan akibat keterbatasan kuota atau alasan ekonomi sesuai arahan Ibu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Pemprov Jatim berkomitmen mendukung penguatan pendidikan swasta sebagai mitra strategis dalam mewujudkan pendidikan berkualitas yang merata di seluruh Jawa Timur,” tuturnya. (mf/aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News